Gaya Hidup
Waspada 9 Hal Ini Bisa Jadi Sinyal Tubuh Kebanyakan Gula
2024-10-06

Waspadai 9 Tanda Tubuh Kelebihan Gula, Bisa Jadi Penyakit Serius!

Di Indonesia, pemerintah telah menetapkan batas maksimum konsumsi gula per hari melalui Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 30 Tahun 2013. Namun, banyak orang yang masih mengabaikan hal ini dan terus mengonsumsi gula melebihi batas yang direkomendasikan. Padahal, kelebihan gula dapat memicu berbagai masalah kesehatan yang serius, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit kardiovaskular. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengenali tanda-tanda tubuh kelebihan gula sedini mungkin agar dapat segera melakukan tindakan pencegahan.

Kenali Tanda-tanda Tubuh Kelebihan Gula, Cegah Penyakit Serius!

Sering Haus dan Buang Air Kecil

Salah satu tanda umum tubuh mengandung terlalu banyak gula adalah sering merasa haus dan buang air kecil. Hal ini terjadi karena ginjal bekerja terlalu keras untuk membuang kelebihan glukosa dari dalam tubuh. Jika Anda mengalami gejala ini, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui apakah Anda mengalami masalah terkait kadar gula darah.

Mudah Lapar, tapi Berat Badan Menurun

Penderita gula darah tinggi cenderung sering mengalami lapar atau polifagia. Namun, meskipun banyak makan, mereka justru mengalami penurunan berat badan yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh tubuh yang tidak mendapat energi dari sumber yang diinginkan, sehingga terpaksa memecah otot dan lemak untuk menghasilkan energi. Selain perubahan berat badan dan nafsu makan, penderita gula darah tinggi juga cenderung sering mengalami lemah otot dan sering terjatuh.

Sering Kelelahan

Sering merasa lelah adalah salah satu tanda gula darah dalam tubuh tidak terkontrol. Ketika tubuh tidak memproses insulin dengan baik atau jumlah insulin tidak cukup, gula akan menetap di dalam darah dan tidak masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi. Akibatnya, Anda akan merasa kelelahan dan tidak memiliki tenaga.

Penglihatan Buram dan Sering Sakit Kepala

Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan pembengkakan lensa di mata akibat cairan bocor. Pembengkakan lensa tersebut dapat mengubah bentuk lensa sehingga penglihatan menjadi buram dan sulit fokus. Selain itu, penderita kadar gula darah tinggi juga akan sering mengalami sakit kepala.

Luka di Kulit Sulit Sembuh atau Menghilang

Luka, goresan, hingga memar pada penderita kadar gula darah tinggi akan lambat atau sulit sembuh. Hal ini disebabkan oleh diabetes yang merusak saraf dan memengaruhi sirkulasi darah, sehingga menunda penyembuhan luka. Dalam beberapa kasus, luka ringan pada penderita diabetes juga lebih rentan terhadap infeksi, yang dapat meningkatkan risiko kaki diamputasi.

Kaki dan Tangan Sering Kesemutan

Gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan saraf atau neuropati diabetik. Kondisi ini menimbulkan gejala berupa sensasi kesemutan atau bahkan mati rasa di kaki dan tangan. Dalam beberapa kasus, penderita kadar gula tinggi juga sering mengalami nyeri kaki dan tangan, terutama pada malam hari.

Perubahan Kulit

Umumnya, kulit penderita diabetes akan muncul kutil. Selain itu, sejumlah area kulit, terutama di bagian belakang leher, tangan, ketiak, dan wajah juga akan menebal dan gelap. Perubahan pada kulit ini bisa menjadi pertanda dari resistensi insulin dan peringatan kadar gula darah meningkat.

Sering Mengalami Infeksi Jamur

Hiperglikemia atau kadar gula darah yang tinggi dapat membuat penderita diabetes rentan terkena infeksi jamur di area genital. Gejala infeksi jamur pada perempuan umumnya berupa vagina gatal, kemerahan atau nyeri, nyeri saat berhubungan seksual, nyeri saat buang air kecil, dan keputihan yang kental dan tidak normal.

Gusi Berdarah

Penyakit gusi adalah salah satu bagian dari komplikasi diabetes yang membuat diabetes lebih sulit dikendalikan. Saat kadar gula tinggi, kandungan glukosa dalam air liur juga turut meningkat. Semakin banyak kandungan glukosa, semakin banyak pula bakteri yang bergabung dengan makanan di mulut untuk membentuk plak dan menyebabkan penyakit gusi. Jika tidak diatasi, penyakit ini dapat berkembang menjadi periodontitis, yang dapat menyebabkan gusi terlepas dari gigi, munculnya nanah atau bisul, atau bahkan gigi tanggal.
More Stories
see more