Gaya Hidup
10 Jurusan Kuliah dengan Tingkat Pengangguran Tertinggi di Indonesia
2024-12-14
Di Jakarta, CNBC Indonesia, perhatikan bahwa menjadi sarjana dari perguruan tinggi memiliki potensi untuk membantu meningkatkan karier. Namun, hal ini tidak selalu terlaksana jika jurusan yang dipilih tidak sesuai dengan minat dan rencana karier pribadi. Faktanya, tidak semua lulusan dapat dengan mudah memasuki pasar kerja. Umumnya, seseorang dengan gelar sarjana bisa menjadi pengangguran karena berbagai alasan seperti keterbatasan lapangan pekerjaan, tinggi persaingan, dan ketidakcocokan antara kualifikasi pendidikan dan kebutuhan.

Tentang Jurusan Sarjana dan Tingkat Pengangguran

Jurusan Pengajaran Pendidikan Jasmani

Jurusan ini memiliki tingkat pengangguran yang sangat tinggi, mencapai 56,4 persen. Fokusnya pada pengajaran dan ilmu olahraga. Namun, karena lapangan kerja terbatas dan kebutuhan tenaga pengajar yang berubah-ubah, banyak lulusannya kesulitan mendapatkan pekerjaan. Misalnya, ketika ada perubahan dalam kebutuhan pendidikan di sekolah-sekolah, lulusan jurusan ini seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan baru. Mereka harus berusaha lebih keras untuk mencari pekerjaan yang sesuai.

Jurusan Layanan Manusia atau HR

Jurusan ini memiliki angka pengangguran yang tinggi, yaitu 55,6 persen. HR memainkan peran penting dalam perekrutan dan manajemen karyawan. Tetapi, banyak lulusan bersaing ketat di industri ini. Selain itu, kebutuhan akan pengalaman khusus sering menjadi penghalang bagi lulusan baru. Misalnya, ketika perusahaan mencari tenaga kerja dengan pengalaman dalam bidang tertentu, lulusan baru sulit memenangkan persaingan. Mereka harus terus belajar dan mengembangkan keterampilan mereka untuk dapat bersaing di pasar kerja.

Jurusan Ilustrasi

Dengan tingkat pengangguran mencapai 54,7 persen, jurusan ini menjadi pilihan yang berisiko. Bidang ini sangat kompetitif, dan tren digitalisasi serta outsourcing desain grafis membuat banyak lulusan sulit mendapatkan pekerjaan tetap. Misalnya, ketika perusahaan menggunakan software desain grafis online, lulusan jurusan ini harus memiliki keterampilan yang lebih baik untuk dapat bersaing. Mereka juga harus selalu mengikuti tren desain untuk dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.

Jurusan Peradilan Pidana

Jurusan ini juga memiliki angka pengangguran yang cukup tinggi, yakni 53 persen. Bidang ini bertujuan untuk mempersiapkan lulusan untuk bekerja dalam sistem peradilan. Namun, lapangan kerja cenderung stabil dan terbatas, sehingga menciptakan persaingan ketat. Misalnya, ketika ada sedikit perubahan dalam sistem peradilan, banyak lulusan jurusan ini tidak sesuai dengan kebutuhan baru. Mereka harus terus belajar dan mengembangkan keterampilan mereka untuk dapat bersaing di pasar kerja.

Jurusan Manajemen Proyek

Pengangguran di jurusan ini tercatat sebesar 52,8 persen. Walaupun keterampilan manajemen proyek dibutuhkan di banyak industri, perusahaan umumnya mencari tenaga kerja dengan pengalaman. Maka, lulusan baru kesulitan bersaing. Misalnya, ketika perusahaan membutuhkan tenaga kerja dengan pengalaman dalam mengelola proyek besar, lulusan baru sulit memenangkan persaingan. Mereka harus mengikuti proyek-proyek kecil untuk dapat mengembangkan keterampilan mereka.

Jurusan Produksi Radio, Televisi, dan Film

Jurusan ini memiliki tingkat pengangguran sebesar 52,6 persen. Industri hiburan ini sangat dinamis dan sulit diprediksi, serta bergantung pada jaringan dan pengalaman. Maka, lulusan kesulit menemukan pekerjaan tetap. Misalnya, ketika ada perubahan dalam tren hiburan, banyak lulusan jurusan ini tidak sesuai dengan kebutuhan baru. Mereka harus terus belajar dan mengembangkan keterampilan mereka untuk dapat bersaing di pasar kerja.

Jurusan Bidang Seni Studio

Program Bidang Seni Studio juga menghadapi tantangan besar, dengan tingkat pengangguran mencapai 52 persen. Jurusan ini meliputi seni visual, tetapi ketidakpastian pendapatan serta minimnya pekerjaan tetap membuat lulusan kesulit mendapatkan pekerjaan yang stabil. Misalnya, ketika ada perubahan dalam pasar seni, banyak lulusan jurusan ini tidak sesuai dengan kebutuhan baru. Mereka harus terus belajar dan mengembangkan keterampilan mereka untuk dapat bersaing di pasar kerja.

Jurusan Administrasi Layanan Kesehatan

Dengan tingkat pengangguran 51,8 persen, jurusan ini menjadi pilihan lain dengan risiko pengangguran tinggi. Meskipun sektor kesehatan terus berkembang, lulusan di bidang administrasi kesehatan bersaing ketat dengan mereka yang memiliki latar belakang medis atau sertifikasi khusus. Misalnya, ketika perusahaan membutuhkan tenaga kerja dengan latar belakang medis, lulusan jurusan ini sulit memenangkan persaingan. Mereka harus mengembangkan keterampilan lain seperti manajemen dan komunikasi untuk dapat bersaing di pasar kerja.

Jurusan Pendidikan

Jurusan selanjutnya yaitu pendidikan yang memiliki tingkat pengangguran 51,8 persen. Jurusan ini sangat bergantung pada kebijakan pemerintah dan, di beberapa daerah, kesempatan kerja untuk pengajar mengalami penurunan. Maka, lulusan harus berjuang lebih keras untuk mendapatkan pekerjaan. Misalnya, ketika pemerintah mengurangi biaya pendidikan, banyak sekolah tidak dapat menempatkan pengajar baru. Lulusan jurusan ini harus mencari pekerjaan di luar sekolah atau mengembangkan bisnis pendidikan mereka sendiri.

Jurusan Pengembangan Manusia dan Keluarga

Terakhir, jurusan Pengembangan Manusia dan Keluarga dengan tingkat pengangguran 51,5 persen. Fokusnya pada perilaku manusia dalam konteks keluarga dan masyarakat. Namun, peluang kerja dalam bidang ini seringkali tidak sebanding dengan jumlah lulusan yang ada. Misalnya, ketika perusahaan tidak terlalu memprioritaskan perkembangan manusia dalam konteks keluarga dan masyarakat, banyak lulusan jurusan ini sulit mendapatkan pekerjaan. Mereka harus mengembangkan keterampilan lain seperti konsultasi dan pengembangan bisnis untuk dapat bersaing di pasar kerja.
More Stories
see more