Gaya Hidup
12 Kelompok yang Dilarang Minum Kopi, Risiko Bahaya di Sampingnya
2024-12-14
Jakarta, CNBC Indonesia - Minum kopi merupakan kebiasaan yang sering dilakukan oleh sebagian masyarakat. Banyak orang bahkan minumnya setiap hari. Faktanya, kopi tidak hanya memberikan energi, tetapi juga dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2, depresi, membantu mengatur berat badan, dan memungkinkan kita hidup lebih lama. Namun, tidak semua orang cocok untuk minum kopi. Mereka yang dilarang akan mengalami sakit jika minum kopi terlalu sering. Berikut adalah daftar 12 kelompok yang disarankan untuk menghindari kopi.

Kenali Kelompok-Kelompok yang Harus Hindari Minum Kopi

1. Pengidap GERD

Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah kondisi di mana asam lambung mengalir ke kerongkongan, menyebabkan sensasi perih dan terbakar pada tulang dada. Heikkinen menyatakan bahwa kafein dapat melonggarkan sfingter esofagus bagian bawah, yaitu katup antara esofagus dan lambung. Hal ini mengakibatkan asam lambung masuk ke kerongkongan dan menyebabkan gejala GERD yang tidak nyaman.Konsumsi kopi terlalu sering oleh orang dengan GERD dapat memicu gejala tersebut. Oleh karena itu, orang dengan GERD harus lebih berhati-hati dalam mengonsumsi kopi.

2. Penderita Glaukoma

Glaukoma adalah kondisi mata yang merusak saraf optik dan mengganggu proses pengiriman informasi visual. Planells mengingatkan bahwa penderita gangguan mata itu disarankan untuk membatasi atau menghindari asupan kopi.Karena tekanan intraokular meningkat saat mengonsumsi kopi oleh penderita glaukoma, maka perlu mengurangi atau menghindari asupan kopi tersebut. Namun, masih diperlukan lebih banyak penelitian terkait hal ini.

3. Pengidap Penyakit Jantung

Konten kafein pada kopi dapat menyebabkan peningkatan sementara tekanan darah dan detak jantung. Oleh karena itu, ahli diet dan konsultan nutrisi Lose It!, Kelli McGrane, mengingatkan bahwa penderita penyakit jantung harus berkonsultasi dengan dokter terkait jumlah kopi yang dapat dikonsumsi.Penting bagi penderita penyakit jantung untuk memastikan bahwa asupan kopi tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan jantung mereka. Studi yang dilakukan American Journal of Clinical Nutrition menyimpulkan bahwa ada potensi lonjakan tekanan darah dalam jangka pendek saat minum kafein, tetapi belum ada bukti konkret terkait efek jangka panjang.

4. Penderita Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS)

Angel Planells, ahli diet gizi dan mantan presiden Washington State Academy of Nutrition, mengingatkan bahwa penderita IBS harus membatasi atau bahkan menghindari minuman berkafein.Kafein memiliki efek samping seperti peningkatan frekuensi buang air besar (BAB) dan diare. Hal ini dapat memburukkan gejala utama IBS. Oleh karena itu, orang dengan IBS harus berhati-hati dalam mengonsumsi kopi.

5. Ibu Hamil

Heikkinen mengungkapkan bahwa American College of Obstetrics and Gynecology merekomendasikan ibu hamil untuk membatasi kafein hingga 200 mL atau sekitar dua cangkir kopi setiap hari untuk mengurangi risiko kehamilan, seperti keguguran, kelaian prematur, dan berat badan lahir rendah.Namun, studi pada 2020 yang diterbitkan British Journal of Medicine menyimpulkan bahwa tidak ada tingkat asupan kafein yang aman selama kehamilan. Oleh karena itu, ibu hamil harus selalu berkonsultasi dengan dokter terkait asupan kopi.

6. Ibu Menyusui

Planells mengatakan bahwa kafein bersifat stimulan dan diuretik, yang dapat meningkatkan risiko dehidrasi bagi ibu hamil. Oleh karena itu, The American Pregnancy Association mengingatkan para ibu menyusui untuk menghindari jumlah konsumsi kopi sebanyak mungkin selama masa kehamilan dan menyusui.Konsumsi kopi oleh ibu menyusui dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan ibu dan bayi. Oleh karena itu, ibu harus berhati-hati dalam mengonsumsi kopi.

7. Orang dengan Gangguan Tidur

Menurut Heikkinen, minum kopi dapat meningkatkan siklus kurang tidur dan kelelahan seseorang. Selain itu, mengonsumsi kopi pada sore hari juga dapat memengaruhi kualitas tidur.Sleep Foundation mengingatkan setiap individu untuk menghindari kafein setidaknya enam jam sebelum tidur. Studi yang dilakukan Journal of Clinical Sleep Medicine menemukan bahwa kafein yang dikonsumsi enam jam sebelum tidur dapat mengganggu pola tidur.Kafein memiliki efek yang dapat mempengaruhi kualitas tidur, sehingga orang dengan gangguan tidur harus lebih berhati-hati dalam mengonsumsi kopi.

8. Orang dengan Anxiety atau Serangan Panik

McGrane mengungkapkan bahwa kafein adalah stimulan yang dapat memperburuk kecemasan beberapa orang. Oleh karena itu, orang dengan gangguan kecemasan harus mengurangi atau menghindari asupan kopi.Penelitian dari General Hospital Psychiatry menemukan bahwa kadar kafein yang lebih tinggi dapat menimbulkan serangan panik pada orang yang sudah mengalami kecemasan. Oleh karena itu, orang dengan anxiety atau serangan panic harus lebih berhati-hati dalam mengonsumsi kopi.

9. Penderita Diare

Heikkinen mengungkapkan bahwa kafein dapat meningkatkan frekuensi BAB. Oleh karena itu, kopi bukan pilihan yang tepat bagi orang yang sering menderita diare.Namun, kopi tanpa kafein mungkin lebih baik bagi orang dengan diare. Cairan panas secara umum cenderung merangsang usus, sehingga perlu dihindari.

10. Orang dengan Epilepsi

Meski masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut, Planells mengungkapkan bahwa sebuah studi menemukan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah banyak berkaitan erat dengan peningkatan frekuensi kejang-kejang.Oleh karena itu, orang dengan epilepsi harus berkonsultasi dengan ahli saraf terkait asupan kafei.

11. Anak di Bawah 12 Tahun

McGrane menjelaskan bahwa kafein dapat menimbulkan efek samping yang lebih nyata dan serius pada anak-anak, meskipun dalam dosis yang lebih kecil daripada orang dewasa.Contohnya, terlalu banyak kafein pada anak-anak dapat menyebabkan peningkatan detak jantung, perasaan cemas, sulit berkonsentrasi, dan sakit perut. Selain itu, kopi cukup asam sehingga dapat merusak email gigi dan meningkatkan risiko gigi berlubang.Oleh karena itu, anak-anak harus lebih dihindari dari asupan kopi.

12. Orang dengan Kandung Kemih Terlalu Aktif

Sue Heikkinen mengungkapkan bahwa asupan kafein dapat meningkatkan frekuensi dan urgensi buang air kecil (BAK). Oleh karena itu, orang dengan kandung kemih yang lebih aktif harus lebih berhati-hati dalam mengonsumsi kopi.Menghindari kopi sebelum melakukan perjalanan jauh atau ketika waktu beristirahat di dekat toilet sangat terbatas adalah hal yang baik.
More Stories
see more