Gaya Hidup
Bukan Bunuh Diri, Ini Hasil Investigasi UNDIP Soal Kematian dr. Aulia
2024-08-25

Kasus Dokter Risma Kembali Terbongkar: Investigasi FK UNDIP Ungkap Kebenaran yang Tak Terduga

Tragedi kematian dr. Aulia Risma Lestari, mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK UNDIP), telah mencuri perhatian publik. FK UNDIP, sebagai institusi yang bertanggung jawab, baru saja mengungkap hasil investigasi internal yang mengungkap fakta-fakta mengejutkan terkait kasus ini.

Menemukan Kebenaran di Balik Kasus Mengerikan yang Menimpa Calon Dokter Spesialis

Penolakan Tuduhan Perundungan oleh FK UNDIP

FK UNDIP secara tegas menolak tuduhan bahwa kematian dr. Risma disebabkan oleh perundungan senior. Dekan FK UNDIP, dr. Yan Wisnu Prajoko, menegaskan bahwa berdasarkan hasil investigasi internal, hal tersebut "TIDAK BENAR". Beliau menyatakan bahwa dr. Risma memiliki masalah kesehatan lain yang dapat mempengaruhi proses belajarnya, namun pihak universitas tidak dapat menyampaikan detail mengenai kondisi kesehatannya tersebut demi menjunjung tinggi nilai-nilai konfidensialitas medis dan privasi almarhum.

Dukungan Penuh dari FK UNDIP

Menurut dr. Yan, selama menjalani PPDS, dr. Risma kerap mengajukan surat izin sakit dan absen dari pendidikan. Pihak FK UNDIP selalu mengizinkan permohonan tersebut tanpa memberikan sanksi apapun. Bahkan, mereka juga menyarankan dr. Risma untuk beristirahat dan mengembangkan dukungan khusus dari rekan-rekannya. Hal ini menunjukkan bahwa FK UNDIP berupaya untuk mendukung dan memfasilitasi dr. Risma selama proses pendidikannya.

Menunggu Hasil Investigasi Lebih Lanjut

Meskipun demikian, dr. Yan mengakui bahwa kasus ini masih memerlukan pendalaman lebih lanjut. Pihaknya masih menunggu hasil investigasi terbaru, baik dari Inspektorat Jenderal maupun kepolisian, untuk menentukan apakah ada kaitan langsung atau tidak langsung antara kematian dr. Risma dengan dugaan perundungan. FK UNDIP berkomitmen untuk terbuka dan tidak akan menutupi kesalahan yang mungkin dilakukan oleh sivitas akademikanya jika memang terbukti.

Sikap Tegas Kementerian Kesehatan

Di sisi lain, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengaku geram dengan peristiwa yang menimpa dr. Risma. Beliau menegaskan bahwa pihaknya telah menemukan buku harian korban yang menunjukkan adanya tekanan mental yang diterima dr. Risma. Selain itu, hasil otopsi juga mengkonfirmasi bahwa kematian dr. Risma adalah bunuh diri.Sebagai Menteri Kesehatan, Budi menyatakan akan memanfaatkan wewenangnya untuk mencabut Surat Izin Praktik (SIP) dan Surat Tanda Registrasi (STR) bagi pelaku jika terbukti melakukan perundungan hingga korban bunuh diri. Sementara itu, Kementerian Kesehatan sedang melakukan penelusuran bersama kepolisian setempat dan juga telah menghentikan sementara program studi Anestesi UNDIP untuk memfasilitasi proses pengumpulan bukti tanpa adanya ancaman dan intimidasi.

Mencari Keadilan bagi dr. Risma

Budi meminta masyarakat untuk mempercayai pihak kepolisian dan Kementerian Kesehatan dalam menelusuri kasus ini secara profesional, tanpa adanya intervensi dari pihak manapun. Upaya ini dilakukan untuk mendapatkan kebenaran dan keadilan bagi dr. Risma, serta memastikan bahwa kasus serupa tidak terulang di masa depan.Dengan berbagai fakta yang terungkap, kasus kematian dr. Aulia Risma Lestari semakin menarik perhatian publik. Kini, semua pihak menunggu hasil investigasi yang sedang dilakukan untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang masih menggantung. Diharapkan, proses ini dapat mengungkap kebenaran yang sesungguhnya dan memberikan keadilan bagi korban.
More Stories
see more