Mewaspadai Penyebaran Monkeypox: Pemahaman Menyeluruh tentang Gejala dan Risiko

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terus memperingatkan bahaya penyebaran Virus Monkeypox/Mpox atau cacar monyet yang telah ditetapkan sebagai darurat kesehatan global. Sebagai penyakit zoonosis yang dapat menular dari hewan ke manusia dan antar manusia, pemahaman yang menyeluruh tentang gejala dan risiko menjadi sangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dan mitigasi yang tepat.

Mewaspadai Dampak Penyebaran Monkeypox yang Meningkat

Memahami Gejala Khas Monkeypox

Penyakit Monkeypox atau Mpox ditandai dengan munculnya ruam pada kulit yang diikuti oleh benjolan. Berbeda dengan cacar air, ruam pada Mpox akan melalui beberapa tahap, mulai dari koreng hingga akhirnya sembuh. Selain ruam, penderita Mpox juga dapat mengalami gejala lainnya seperti demam, panas dingin, pembengkakan kelenjar getah bening, kelelahan, nyeri otot, sakit punggung, dan gejala pernapasan seperti sakit tenggorokan, hidung tersumbat, atau batuk.Masa inkubasi Mpox berlangsung selama 3-17 hari. Selama masa inkubasi ini, seseorang tidak menunjukkan gejala dan merasa baik-baik saja. Durasi penyembuhan pasien Mpox bervariasi, mulai dari 2-4 minggu, dengan periode sakit paling singkat 14 hari sejak gejala pertama muncul.

Mengetahui Jalur Penularan Mpox

Mpox dapat menular dari hewan ke manusia melalui kontak langsung dengan hewan-hewan yang terinfeksi, seperti hewan pengerat dan primata. Untuk mengurangi risiko tertular dari hewan, masyarakat perlu meminimalkan atau menghindari kontak dengan hewan liar, terutama yang sakit atau mati, serta tidak mengkonsumsi daging atau darah hewan yang belum dimasak matang.Selain itu, Mpox juga dapat menular dari manusia ke manusia melalui kontak langsung atau jarak dekat. Berbeda dengan virus yang menular melalui udara, Mpox tidak mudah menular saat berpapasan dengan orang lain. Untuk itu, isolasi diri bagi penderita sangat penting dilakukan untuk mencegah penularan lebih lanjut.

Mitigasi Risiko Penyebaran Monkeypox

Dalam upaya mitigasi penyebaran Mpox, vaksinasi menjadi solusi yang direkomendasikan, meskipun tidak untuk masyarakat umum. Vaksin Mpox saat ini lebih ditujukan untuk kelompok-kelompok berisiko tinggi, seperti tenaga kesehatan dan mereka yang memiliki kontak dekat dengan penderita.Selain vaksinasi, tindakan pencegahan lainnya yang dapat dilakukan masyarakat adalah melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, terutama jika menunjukkan gejala-gejala Mpox. Hal ini penting untuk memastikan deteksi dini dan penanganan yang tepat.

Mengantisipasi Perkembangan Virus Monkeypox

Walaupun virus Mpox tergolong virus DNA yang tidak secepat bermutasi dibandingkan virus RNA, bukan berarti penyakit ini tidak akan terus berkembang. Dengan adanya sikap pembiaran dan perilaku berisiko, bukan tidak mungkin penyakit ini dapat memunculkan varian yang lebih mematikan di masa depan.Oleh karena itu, upaya penelitian dan pengembangan yang komprehensif menjadi sangat penting untuk memahami Mpox secara lebih mendalam. Selama ini, penyakit ini cenderung diabaikan karena terjadi di wilayah Afrika, sehingga penelitian terkait masih terbatas. Namun, dengan meningkatnya kasus global, sudah saatnya perhatian dan investasi terhadap Mpox ditingkatkan demi mencegah potensi ancaman yang lebih besar di masa depan.

Menghadapi Peningkatan Kasus Monkeypox di Indonesia

Indonesia sendiri telah melaporkan adanya kasus Mpox sejak Oktober 2022. Hingga Agustus 2024, tercatat total 88 kasus konfirmasi Mpox di negara ini. Peningkatan kasus ini direspons dengan berbagai upaya, termasuk pemantauan aktif dalam perawatan HIV/AIDS, dukungan, dan layanan pengobatan serta layanan konseling dan tes HIV yang melibatkan jaringan populasi kunci.Selain itu, pencarian kasus juga dilakukan melalui pelacakan dan pengujian pada pasangan seksual, termasuk yang tidak menunjukkan gejala. Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu menekan laju penyebaran Mpox di Indonesia dan memberikan penanganan yang tepat bagi penderita.Dengan pemahaman yang menyeluruh mengenai gejala, jalur penularan, dan upaya mitigasi, masyarakat Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam mewaspadai dan mencegah penyebaran Monkeypox yang semakin mengkhawatirkan.