Gaya Hidup
Studi Ungkap Ciri Suami yang Berpotensi Selingkuh
2024-08-14

Mengapa Pria Lebih Rentan Berselingkuh Saat Bergantung Secara Ekonomi pada Pasangan

Perselingkuhan seringkali menjadi momok dalam sebuah hubungan, bahkan dapat menghancurkan pernikahan. Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa pria yang memiliki pendapatan lebih rendah dari pasangannya cenderung lebih rentan untuk berselingkuh. Hal ini terkait dengan masalah maskulinitas dan ketidaksetaraan dalam hubungan.

Mengungkap Rahasia di Balik Perilaku Perselingkuhan Pria

Ketidaksetaraan Pendapatan, Kunci Utama Perselingkuhan Pria

Studi yang berjudul "Her Support, His Support: Money, Masculinity, and Marital Infidelity" menemukan bahwa di antara pasangan heteroseksual berusia 18 hingga 32 tahun, seseorang yang memiliki pendapatan lebih kecil daripada pasangannya berpotensi besar untuk berselingkuh dalam pernikahan. Hal ini menunjukkan bahwa baik laki-laki maupun perempuan tidak menyukai ketidaksetaraan dalam hubungan mereka. Ketika membandingkan diri dengan pasangan, mereka tidak ingin terus merasa seperti pecundang.Namun, studi ini juga menemukan adanya perbedaan perilaku yang signifikan antara laki-laki dan perempuan. Meskipun kedua jenis kelamin memiliki risiko perselingkuhan yang lebih tinggi ketika mengandalkan pasangan untuk dukungan ekonomi, laki-laki lebih berpotensi selingkuh daripada perempuan. Hal ini didasari oleh pandangan historis bahwa laki-laki adalah pencari nafkah keluarga. Ketika laki-laki bergantung secara ekonomi kepada istri, mereka merasa "dikebiri" atau kehilangan maskulinitas.

Upaya Mempertahankan Hubungan, Perempuan Lebih Berhati-hati

Di sisi lain, perempuan yang menjadi pencari nafkah justru lebih sedikit berpotensi untuk selingkuh. Secara tradisional, perempuan bergantung pada suami untuk mendapatkan dukungan, sehingga istri yang mencari nafkah tidak merasa terancam dengan perubahan status quo. Dalam upaya mempertahankan hubungan, perempuan yang memiliki penghasilan lebih tinggi sangat berhati-hati agar tidak mencoreng perasaan dan harga diri suaminya. Mereka melakukan tindakan-tindakan kecil, seperti memberikan kartu kredit kepada suami, untuk meningkatkan maskulinitas suaminya.

Laki-laki Berpenghasilan Tinggi Tetap Berpotensi Selingkuh

Meskipun demikian, studi ini juga menemukan bahwa laki-laki tetap cenderung selingkuh meskipun mereka adalah pencari nafkah keluarga. Hal ini terjadi karena laki-laki yang berpenghasilan lebih tinggi merasa lebih berkuasa. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa orang-orang yang memiliki kekuasaan cenderung selingkuh.Namun, laki-laki pencari nafkah masih lebih kecil kemungkinannya untuk berselingkuh daripada laki-laki yang menggantungkan perekonomiannya kepada istri. Penelitian Munsch menemukan bahwa laki-laki yang memberikan 70 persen dari total pendapatan sebagai nafkah dan perempuan hanya 30 persen sisanya lebih kecil kemungkinannya untuk selingkuh. Hal ini karena suami tidak akan merasa tercoreng harga dirinya.Meskipun demikian, studi ini tidak dapat dijadikan sebagai alasan untuk khawatir. Risiko perselingkuhan masih dinilai kecil, bahkan di antara laki-laki yang 100 persen bergantung pada istrinya. Hanya sekitar 15 persen laki-laki yang benar-benar bergantung secara ekonomi yang berpotensi selingkuh, sementara 85 persen lainnya tidak.
More Stories
see more