Gaya Hidup
5 Cara Penularan Virus Mpox yang Wajib Diwaspadai
2024-08-21

Ancaman Nyata Penyakit Cacar Monyet: Kekhawatiran Meningkat Setelah Ditetapkan Darurat Kesehatan Global

Penyakit cacar monyet (Mpox) kembali menjadi pusat perhatian global setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali menetapkannya sebagai darurat kesehatan masyarakat internasional. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan ancaman yang semakin nyata dari penyakit zoonosis ini. Berikut ulasan komprehensif mengenai perkembangan terkini, cara penularan, dan statistik kasus Mpox di Indonesia.

Waspada Penyebaran Cacar Monyet yang Semakin Mengkhawatirkan

Sejarah Kemunculan Penyakit Cacar Monyet

Penyakit cacar monyet atau Mpox pertama kali ditemukan pada tahun 1958, saat terjadi wabah penyakit mirip cacar yang menyerang monyet-monyet peliharaan untuk penelitian. Kasus Mpox pada manusia pertama kali ditemukan pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Sejak saat itu, penyakit ini terus menyebar ke beberapa negara di Afrika Tengah dan Barat, seperti Kamerun, Republik Afrika Tengah, Pantai Gading, RD Kongo, Gabon, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, dan Sierra Leone.

Potensi Penularan yang Memprihatinkan

Studi terbaru mengungkapkan bahwa virus penyebab Mpox dapat menular melalui berbagai cara, termasuk kontak fisik, hubungan seksual, percakapan, dan bahkan melalui hewan. Penularan dari manusia ke manusia dapat terjadi melalui sentuhan kulit, droplet pernapasan, serta berbagi barang-barang yang telah terkontaminasi. Selain itu, ibu hamil juga berisiko menularkan virus ke janin mereka. Bahkan, hewan peliharaan seperti kucing, anjing, dan hamster dapat terinfeksi serta menjadi vektor penularan virus dari manusia ke hewan, maupun sebaliknya.

Perkembangan Kasus Mpox di Indonesia

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sejak tahun 2022 hingga 2024, telah tercatat 88 kasus Mpox terkonfirmasi di Indonesia. Rinciannya, pada tahun 2022 terdapat 1 kasus, tahun 2023 sebanyak 73 kasus, dan tahun 2024 sebanyak 14 kasus. Sebagian besar kasus terjadi di wilayah DKI Jakarta, diikuti oleh Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Kepulauan Riau. Saat ini, 87 dari 88 pasien telah dinyatakan sembuh, sedangkan 1 pasien lainnya masih dalam proses penyembuhan.

Pentingnya Kewaspadaan dan Tindakan Pencegahan

Meningkatnya jumlah kasus Mpox di Indonesia, serta potensi penularan yang luas, menjadi peringatan bagi masyarakat untuk senantiasa waspada dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat. Selain itu, kerja sama antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat sangat diperlukan untuk memutus rantai penularan dan mencegah penyebaran penyakit ini lebih luas. Dengan kewaspadaan dan tindakan proaktif, diharapkan kita dapat meminimalisir dampak Mpox dan melindungi kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
More Stories
see more