Gaya Hidup
Bedah Sebab Perceraian Hingga Pernikahan Toxic Bareng Zoya Amirin
2024-08-20
Perceraian di Indonesia: Akar Masalah dan Solusi yang Diperlukan
Angka perceraian di Indonesia yang terus meningkat setiap tahunnya menjadi perhatian khusus bagi pemerintah dan masyarakat. Berbagai faktor, mulai dari permasalahan ekonomi, konflik pasangan, hingga kasus kekerasan dalam rumah tangga, turut menyumbang angka mengkhawatirkan ini. Perlunya pemahaman yang mendalam terkait tujuan dan kesiapan bagi pasangan yang ingin menikah menjadi kunci untuk menekan tingkat perceraian di Indonesia.Tingkat Perceraian di Indonesia: Fenomena yang Mengkhawatirkan
Angka Perceraian yang Terus Meningkat
Menurut data dari Badan Peradilan Agama, Mahkamah Agung, terdapat sekitar 463.000 kasus perceraian di Indonesia sepanjang tahun 2024. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat. Berbagai faktor, mulai dari pertengkaran pasangan, masalah ekonomi, hingga kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan perselingkuhan, menjadi penyebab utama tingginya angka perceraian di Indonesia.Pentingnya Pemahaman terhadap Tujuan dan Kesiapan Pernikahan
Menurut Psikolog & Seksolog Klinis, Zoya Amirin, tingginya angka perceraian tidak lepas dari lemahnya pemahaman pasangan terhadap tujuan dan kesiapan saat memutuskan untuk menikah. Kesamaan visi-misi, kondisi kesiapan mental, dan keuangan menjadi faktor penting yang harus dipastikan agar pasangan suami-istri dapat mengatasi berbagai persoalan dalam rumah tangga.Persoalan Keuangan sebagai Pemicu Perceraian
Financial Expert CNBC Indonesia, Aulia Akbar, menyebutkan bahwa persoalan keuangan sangat krusial dalam rumah tangga. Hal ini terkait dengan sumber pendapatan hingga pengelolaan keuangan yang dapat menimbulkan pertikaian dalam rumah tangga. Ketidakstabilan finansial dan konflik dalam mengelola keuangan keluarga menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap tingginya angka perceraian.Komplikasi Masalah dalam Rumah Tangga
Selain permasalahan keuangan, faktor-faktor lain seperti pertengkaran pasangan, kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan perselingkuhan juga menjadi pemicu utama perceraian di Indonesia. Kompleksitas masalah dalam rumah tangga sering kali sulit diatasi oleh pasangan, sehingga berujung pada keputusan untuk bercerai.Pentingnya Upaya Preventif dan Dukungan Sosial
Untuk mengatasi tingginya angka perceraian di Indonesia, diperlukan upaya preventif dan dukungan sosial yang komprehensif. Pasangan yang ingin menikah perlu mendapatkan edukasi dan bimbingan terkait tujuan dan kesiapan pernikahan, termasuk aspek finansial, mental, dan emosional. Selain itu, peran masyarakat dan pemerintah dalam menyediakan program konseling, mediasi, dan bantuan sosial juga sangat dibutuhkan untuk membantu pasangan mengatasi permasalahan dalam rumah tangga.