Gaya Hidup
Ahli Harvard Ungkap 5 Kalimat Terlarang dari Orangtua ke Anak
2024-10-04

Kalimat Orang Tua yang Dapat Mematikan Potensi Anak

Setiap orang tua tentu menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Namun, tanpa disadari, kalimat-kalimat yang sering diucapkan dapat berdampak negatif pada perkembangan mental dan emosional anak. Seorang ahli parenting lulusan Harvard, Jennifer Wallace, berbagi lima kalimat yang sebaiknya dihindari oleh orang tua agar anak-anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan sukses di masa depan.

Jangan Biarkan Kalimat Orang Tua Menjadi Penghalang Kesuksesan Anak

Tugas Anak Bukan Hanya Belajar

Banyak orang tua yang berpikir bahwa tugas utama anak adalah belajar dan berprestasi di sekolah. Padahal, anak-anak juga perlu diajarkan bagaimana berkontribusi di lingkungan sekitar dan menjadi pribadi yang berguna bagi masyarakat. Wallace menekankan pentingnya membantu anak mengembangkan keterampilan yang dapat dimanfaatkan untuk memberi dampak positif di komunitas.

Jangan Terlalu Fokus pada Nilai dan Prestasi Akademik

Menanyakan nilai tugas atau hasil ujian secara terus-menerus dapat membuat anak merasa tertekan dan khawatir akan kegagalan. Wallace menyarankan orang tua untuk lebih banyak bertanya tentang dinamika sosial, persahabatan, kesehatan, dan kesejahteraan anak. Hal ini akan membantu orang tua memahami kondisi anak secara menyeluruh, bukan hanya dari sisi akademik.

Jangan Tuntut Kesempurnaan

Menuntut anak untuk selalu sempurna dapat memicu stres dan perfeksionisme yang berlebihan. Wallace menganjurkan orang tua untuk mendefinisikan "siswa yang baik" bukan hanya dari segi prestasi, tetapi juga dari segi kemampuan beradaptasi, mengelola emosi, dan mengembangkan potensi diri. Anak perlu belajar untuk mengalokasikan energinya dengan bijak, bukan terfokus pada pencapaian sempurna.

Jangan Hanya Ingin Anak Bahagia

Keinginan orang tua agar anak bahagia memang wajar, tetapi terkadang hal ini disalahartikan menjadi upaya untuk menjadikan anak sebagai prioritas utama. Wallace menekankan pentingnya mengajarkan anak untuk menjalani kehidupan yang bermakna, dengan cara menghargai orang lain, memberi bantuan kepada lingkungan, dan menjadi pribadi yang lebih baik.

Jangan Anggap Sekolah/Kuliah sebagai Segalanya

Orang tua sering kali terlalu fokus pada urusan sekolah atau kuliah anak, sehingga melupakan aspek-aspek penting lainnya dalam kehidupan. Wallace menyarankan untuk membatasi waktu diskusi mengenai prestasi akademik dan memberikan ruang bagi anak untuk tumbuh dalam berbagai aspek, seperti sosial, emosional, dan spiritual.
More Stories
see more