Berdasarkan laporan terbaru dari sebuah platform perbandingan keuangan, beberapa negara di dunia menonjol dengan rumah yang relatif mudah dibeli oleh warganya. Penelitian ini membandingkan harga rumah per meter persegi di 62 negara pada tahun 2024, mengungkap bahwa negara-negara maju dengan standar hidup tinggi justru memiliki rumah yang lebih terjangkau. Di sisi lain, Indonesia masuk dalam daftar lima besar negara dengan rumah paling sulit dibeli. Laporan ini memberikan wawasan penting tentang dinamika ekonomi global dan akses masyarakat terhadap perumahan.

Perspektif Mendalam: Negara dengan Rumah Paling Terjangkau

Dalam penelitian yang dilakukan oleh platform finansial terkemuka, ditemukan bahwa sejumlah negara maju menawarkan rumah dengan harga yang sangat terjangkau bagi penduduknya. Dengan mempertimbangkan rasio antara pendapatan rata-rata dan harga rumah, negara-negara seperti Afrika Selatan, Amerika Serikat, dan Bahrain menunjukkan rasio yang sangat rendah, yaitu masing-masing 6,22%, 6,50%, dan 8,34%. Negara-negara Eropa seperti Denmark, Irlandia, Swedia, Spanyol, Belgia, Cyprus, dan Norwegia juga masuk dalam daftar dengan rasio antara 9,91% hingga 11,92%. Data ini dikumpulkan dari berbagai sumber termasuk Numbeo pada 10 September 2024.

Sementara itu, kondisi di Indonesia tampak sangat kontras. Berdasarkan laporan yang sama, rasio harga rumah terhadap pendapatan rata-rata di Indonesia mencapai 48,35%, menjadikannya salah satu negara dengan rumah paling tidak terjangkau di dunia. Situasi ini mencerminkan tantangan signifikan yang dihadapi masyarakat Indonesia dalam mendapatkan hunian yang layak.

Dari perspektif jurnalis, laporan ini mengajak kita untuk merenungkan ketimpangan akses perumahan di berbagai belahan dunia. Meskipun negara-negara maju menunjukkan kemudahan dalam kepemilikan rumah, masih banyak wilayah lain yang mengalami kesulitan. Hal ini menyoroti pentingnya kebijakan yang mendukung ketersediaan perumahan terjangkau sebagai langkah menuju kesejahteraan masyarakat secara luas.