Pasar
Analisis Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Akibat Perang Dagang dan Inflasi AS
2024-12-15
Jakarta, CNBC Indonesia - Saat ini, sentimen global sangat kuat dan memiliki pengaruh signifikan terhadap pergerakan nilai tukar Rupiah. Nilai Rupiah terus melemah dan hampir mencapai Rp16.000 per Dolar AS saat memasuki akhir tahun 2024. FX Analyst CNBC Indonesia, Revo Gilang Firdaus, menyatakan bahwa arah kebijakan suku bunga The Fed serta potensi perang dagang AS-China di masa kepemimpinan jilid II Presiden AS, Donald Trump, merupakan faktor-faktor penting yang mempengaruhi pergerakan nilai Rupiah. Selain itu, langkah China yang sengaja mengurangi nilai tukar Yuan juga memberikan tekanan tambahan ke mata uang Kawasan Asia termasuk Rupiah.
Kenali Dampak Sentimen Global pada Nilai Tukar Rupiah
Pengaruh Sentimen Global
Sentimen global saat ini sangat kuat dan memiliki dampak signifikan pada pergerakan nilai tukar Rupiah. Pergerakan nilai Rupiah terus melemah hingga hampir mencapai Rp16.000 per Dolar AS saat memasuki akhir tahun 2024. Hal ini menunjukkan bahwa sentimen global dapat memberikan tekanan dan pengaruh yang signifikan pada mata uang nasional.Sentimen global ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kebijakan suku bunga The Fed, perang dagang AS-China, dan langkah-langkah negara lain. Ketika sentimen global menjadi negatif, investor dapat menjadi lebih risiko-adverse dan memilih untuk menjual aset-aset yang berhubungan dengan mata uang Rupiah. Hal ini dapat menyebabkan nilai Rupiah melemah lebih lanjut.Arah Kebijakan Suku Bunga The Fed
Arah kebijakan suku bunga The Fed juga memiliki dampak signifikan pada pergerakan nilai tukar Rupiah. Ketika The Fed menaikkan suku bunga, nilai Rupiah biasanya akan melemah. Hal ini karena tinggi suku bunga di AS dapat menarik investasi asing ke AS dan mengurangi kebutuhan investasi di negara lain, termasuk Indonesia.Namun, jika The Fed menurunkan suku bunga, nilai Rupiah dapat mengalami kenaikan. Hal ini karena rendah suku bunga di AS dapat mengurangi keuntungan investasi di AS dan menarik investasi ke negara lain, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, perubahan kebijakan suku bunga The Fed dapat memberikan pengaruh yang signifikan pada pergerakan nilai tukar Rupiah.Perang Dagang AS-China
Perang dagang AS-China juga dapat memberikan pengaruh pada pergerakan nilai tukar Rupiah. Ketika terjadi perang dagang antara AS dan China, investor dapat menjadi lebih risiko-adverse dan memilih untuk menjual aset-aset yang berhubungan dengan mata uang Rupiah. Hal ini dapat menyebabkan nilai Rupiah melemah lebih lanjut.Namun, jika perang dagang AS-China dapat diselesaikan dengan baik, nilai Rupiah dapat kembali stabil. Hal ini karena investor akan kembali percaya pada kestabilan ekonomi dan keuangan di Indonesia. Oleh karena itu, perang dagang AS-China dapat memberikan pengaruh yang signifikan pada pergerakan nilai tukar Rupiah.Perspektif Q2-2025 dan Akhir Tahun 2024
Namun, seiring dengan penyesuaian ekspektasi pasar, diharapkan pelemahan Rupiah tidak akan berlangsung lama. Pada Q2-2025, mata uang Garuda diharapkan dapat kembali menguat. Pada akhir tahun 2024, Rupiah bisa bergerak direntang Rp15.600. Hal ini menunjukkan bahwa尽管目前 Rupiah 处于弱势,但随着时间的推移,有望恢复稳定并增强。Ini menunjukkan bahwa kita perlu memperhatikan perubahan-perubahan di berbagai sektor dan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar Rupiah. Dengan memahami faktor-faktor ini, kita dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengelola risiko dan memaksimalkan keuntungan.