Gaya Hidup
Ahli Harvard Bagikan 5 Tips Mendidik Anak agar Tumbuh Pintar
2024-09-05
Memanfaatkan Potensi Otak Anak untuk Masa Depan yang Cemerlang
Setiap orang tua tentunya memiliki harapan agar anak-anak mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang cerdas, berprestasi, serta sukses di kemudian hari. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan beberapa upaya dan strategi yang tepat dalam mendidik anak. Ahli saraf dan psikologi dari Harvard University, Lisa Feldman Barrett, memberikan lima tips yang dapat diterapkan oleh para orang tua untuk mengoptimalkan perkembangan otak anak.Kunci Utama Mengembangkan Potensi Otak Anak
Mengenalkan Anak dengan Lingkungan Sekitar
Aktivitas ini dapat dilakukan sejak usia dini. Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang sering berinteraksi dengan penutur bahasa dapat mempertahankan susunan otak kritis, sehingga memudahkan mereka untuk mempelajari bahasa lain di kemudian hari. Selain itu, paparan terhadap banyak wajah juga dapat membantu bayi menyesuaikan diri dalam membedakan dan mengingat lebih banyak variasi wajah.Dengan membiasakan anak untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar, otak mereka akan terlatih untuk beradaptasi dan menyerap informasi dengan lebih efektif. Hal ini dapat menjadi pondasi yang kuat bagi perkembangan kecerdasan anak di masa depan.Mengajarkan Kosakata yang Beragam
Orang tua disarankan untuk mengajarkan berbagai kosakata kepada anak-anak mereka. Hal ini dapat menjadi landasan yang kuat bagi perkembangan saraf anak. Studi berjudul "Linking Language and Cognition in Infancy" menjelaskan bahwa anak-anak usia beberapa bulan belum sepenuhnya memahami arti dari banyak kata.Oleh karena itu, selain mengajarkan kosakata umum, orang tua juga perlu mengajarkan kata-kata emosional, seperti sedih, bahagia, dan frustrasi. Hal ini akan membantu anak untuk berkenalan dengan emosi dan memudahkan mereka dalam berperilaku sesuai dengan situasi yang dihadapi.Memberikan Penjelasan yang Lengkap
Anak-anak perlu diberikan penjelasan yang komprehensif mengenai sesuatu. Dengan begitu, otak mereka akan terlatih untuk membangun konsep terkait tindakan dan diri sendiri.Misalnya, saat anak melihat seseorang berbohong, orang tua tidak hanya perlu mengatakan "dia berbohong". Namun, orang tua dapat menjelaskan alasan seseorang berbohong dan mendiskusikannya lebih lanjut dengan anak. Hal ini akan melatih anak untuk berpikir kritis dan memahami situasi secara lebih mendalam.Mengajak Anak Meniru Aktivitas Orang Tua
Anak-anak cenderung belajar dengan cara meniru orang tua mereka, selain juga melalui pengamatan dan bermain. Oleh karena itu, orang tua harus memastikan untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang positif.Misalnya, orang tua dapat memberikan anak sapu kecil atau sekop taman, sehingga mereka dapat bersama-sama membersihkan rumah. Dengan demikian, anak akan mengetahui pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan meniru perilaku positif orang tua.Tidak Memaksakan Minat Anak
Hal terakhir yang harus diingat oleh orang tua adalah untuk tidak memaksakan anak menjadi sosok yang diinginkan. Hal ini dapat membuat anak tidak menyukai aktivitas yang dipaksakan kepadanya.Anak harus diberi kebebasan untuk mencoba berbagai peluang, sehingga mereka dapat mengetahui minat dan bakatnya sendiri. Orang tua perlu berperan sebagai "tukang kebun" yang memahami jenis tanaman yang dimiliki dan menyediakan tanah yang sesuai agar dapat tumbuh dengan baik.Dengan memahami minat anak dan memberikan wadah yang sesuai, orang tua dapat membantu anak mengembangkan potensi dirinya secara optimal. Hal ini akan memberikan fondasi yang kuat bagi kesuksesan anak di masa depan.