Pada Rabu pagi, 29 Januari 2025, banjir yang menggenangi wilayah Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur, telah surut. Air dari Sungai Ciliwung meluap ke permukiman warga karena hujan lebat yang terus menerus sejak sore hari sebelumnya. Tingkat air mencapai puncaknya pada dini hari dengan ketinggian 1,5 meter dan mulai mereda menjelang pagi. Warga tetap aman di lantai dua rumah mereka tanpa perlu mengungsi.
Lokasi Gang Macan menjadi titik rendah yang pertama kali terkena dampak luapan sungai. Hujan lebat yang mengguyur Jakarta sejak sore hari Selasa menyebabkan Sungai Ciliwung meluap ke area permukiman. Lurah Bidara Cina, Suhartono, menjelaskan bahwa air mulai masuk ke wilayah tersebut sekitar pukul 20.00 WIB. Titik tertinggi banjir mencapai 1,5 meter pada dini hari Rabu, menimbulkan kekhawatiran bagi penduduk setempat.
Dampak hujan deras yang berlangsung hampir seharian membuat Sungai Ciliwung tidak mampu menampung volume air yang masuk. Akibatnya, air meluap ke permukiman warga di Gang Macan. Situasi ini menciptakan situasi darurat bagi penduduk, namun mereka tetap tenang dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan keselamatan diri. Pihak kelurahan juga siaga dengan menyiapkan lokasi pengungsian jika diperlukan.
Menurut Lurah Bidara Cina, warga tidak perlu mengungsi karena sebagian besar rumah memiliki lantai dua yang dapat digunakan sebagai tempat aman. Meskipun banjir mencapai puncaknya pada dini hari, tidak ada korban jiwa atau kerusakan signifikan. Air mulai surut secara bertahap hingga tinggal 30 sentimeter pada pukul 06.00 WIB.
Suhartono menambahkan bahwa warga tetap di lantai dua rumah mereka, menjadikan situasi lebih terkendali. Lokasi pengungsian telah disiapkan di kantor kelurahan, tetapi tidak digunakan karena warga memilih untuk tetap di rumah. Proses penurunan air berlangsung cepat, dan pada pukul 09.15 WIB, banjir sudah sepenuhnya surut. Kondisi ini menunjukkan respons cepat dan efektif dari masyarakat serta pemerintah setempat dalam menghadapi bencana alam.