Pasar
Bank Indonesia: Insentif Likuiditas untuk Industri Padat Karya
2024-12-18
Bank Indonesia berencana untuk memperluas sektor yang akan masuk ke dalam kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM). Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa mulai Januari 2025, KLM akan ditargetkan untuk mendorong kredit yang mendukung pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja. Namun, tetap harus memperhatikan prinsip kehati-hatian.

Bank Indonesia: Mengarahkan KLM untuk Pertumbuhan dan Kerja

Sektor Prioritas di KLM

Hilirisasi minerba dan pangan, otomotif, perdagangan dan listrik, gas dan air, pariwisata dan ekonomi kreatif, serta UMKM dan sektor hijau merupakan sektor prioritas dalam KLM. BI memberikan insentif dengan mengurangi giro wajib bank di BI apabila bank menyalurkan kredit ke sektor-sektor ini.

Beberapa sektor prioritas masih memiliki risiko kredit atau rasio NPL yang lebih tinggi dibandingkan level agregat, seperti sektor konstruksi, perdagangan, pertanian, industri pengolahan, dan hijau. Namun, kondisi sudah mulai membaik.

Perubahan Suku Bunga di Sektor Prioritas

Suku bunga kredit pada mayoritas sektor prioritas KLM mengalami penurunan saat tren suku bunga pada sektor-sektor bukan KLM meningkat. Kualitas kredit pada sektor prioritas secara umum lebih baik dibandingkan industri dengan tren yang meningkat.

Hal ini menunjukkan bahwa BI berhasil mengarahkan kredit ke sektor-sektor yang berpotensi untuk mendorong pertumbuhan. Namun,仍需谨慎对待风险 (t仍需谨慎对待风险: Namun, tetap perlu berhati-hati terhadap risiko.)

Risiko Kredit di UMKM

Risiko kredit yang tinggi pada segmen UMKM menyebabkan pengenaan suku bunga kredit yang lebih tinggi dibandingkan suku bunga kredit agregat untuk industri perbankan. Hal ini menjadi tantangan bagi UMKM dalam mendapatkan kredit dengan suku bunga yang lebih terjangkau.

Bank Indonesia perlu mencari solusi untuk mengurangi risiko kredit di UMKM dan memfasilitasi akses kredit bagi sektor ini. Hal ini akan membantu UMKM dalam berkembang dan berkontribusi lebih besar pada ekonomi.

More Stories
see more