Gaya Hidup
Banyak Wanita Asia Diprediksi Kena Kanker Payudara, Ini Penyebabnya
2024-09-10

Kanker Payudara Muda Meningkat Tajam di Kalangan Wanita Asia-Amerika dan Pasifik

Data terbaru mengungkapkan bahwa angka diagnosis kanker payudara baru pada perempuan Asia-Amerika dan Kepulauan Pasifik (AAPI) berusia muda meroket lebih cepat daripada kelompok ras dan etnis lainnya. Hal ini menjadi perhatian serius bagi para ahli kesehatan yang berusaha memahami penyebab dan mencari solusi untuk mengatasi tren yang mengkhawatirkan ini.

Tren Mengkhawatirkan yang Perlu Diwaspadai

Peningkatan Kasus Kanker Payudara Muda di Kalangan Wanita AAPIBerdasarkan data dari National Institutes of Health (NIH), pada tahun 2021 sekitar 55 dari setiap 100.000 wanita AAPI di bawah usia 50 tahun didiagnosis menderita kanker payudara. Angka ini diklaim melampaui kasus pada perempuan ras kulit hitam, Hispanik, dan setara dengan angka untuk perempuan dengan ras kulit putih.Pertumbuhan Kasus Kanker Payudara BaruSepanjang tahun 2000 hingga 2021, angka kasus kanker payudara baru di antara perempuan AAPI di bawah usia 50 tahun tumbuh sekitar 52 persen. Sementara itu, kasus kanker payudara baru bagi kalangan perempuan AAPI berusia 50 hingga 64 tahun bertambah 33 persen dan 43 persen bagi yang berusia 65 tahun ke atas.Tingkat Kematian yang StabilMeskipun terjadi peningkatan kasus kanker payudara baru, data sementara dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menunjukkan bahwa sebagian besar kelompok etnis dan ras mengalami penurunan tajam dalam tingkat kematian akibat kanker payudara. Pada tahun 2023, sekitar 12 dari setiap 100.000 perempuan AAPI dari segala usia meninggal akibat kanker payudara, pada dasarnya serupa dengan tingkat kematian pada tahun 2000.

Mencari Penyebab Peningkatan Kasus Kanker Payudara Muda

Perubahan Gaya Hidup dan BudayaPara peneliti menduga bahwa perubahan budaya dan gaya hidup yang penuh tekanan dapat menjadi faktor penyebab peningkatan kasus kanker payudara muda di kalangan wanita AAPI. Hal ini termasuk adopsi gaya hidup yang lebih "barat-baratan", seperti pubertas yang lebih dini, usia yang lebih awal pada siklus menstruasi pertama, penundaan kehamilan, dan kurangnya menyusui.Akses Perawatan Kesehatan yang TerbatasSelain itu, para ahli juga menduga bahwa akses yang terbatas terhadap perawatan kesehatan dapat menjadi salah satu penyebab peningkatan kasus kanker payudara muda di kalangan wanita AAPI. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti hambatan bahasa, stigma budaya, atau keterbatasan sumber daya.Peran Stres dalam Peningkatan RisikoSalah satu hipotesis yang sedang dieksplorasi adalah peran stres dalam peningkatan risiko kanker payudara. Para peneliti mengajukan berbagai pertanyaan tentang berbagai sumber stres dan gaya penanganan stres sepanjang hidup yang dapat berkontribusi pada tren ini.

Pentingnya Pemahaman yang Lebih Baik

Keragaman Populasi AAPIDirektur Program Kanker Payudara Klinis di UC Davis Health, Helen Chew, menyatakan bahwa diaspora Asia Amerika begitu luas dan beragam sehingga penjelasan sederhana terkait alasan peningkatan kanker payudara tidaklah jelas. Hal ini menunjukkan perlunya pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-faktor spesifik yang mempengaruhi berbagai subkelompok dalam populasi AAPI.Kurangnya Penelitian yang CukupProfesor dan ahli epidemiologi di Helen Diller Family Comprehensive Cancer Center, University of California-San Fransisco, Scarlett Gomez, menyatakan bahwa belum ada penelitian yang cukup untuk mengetahui penyebab lonjakan kanker payudara baru-baru ini. Oleh karena itu, diperlukan lebih banyak penelitian yang komprehensif untuk memahami akar masalah dan mengembangkan strategi yang efektif untuk mengatasi tren yang mengkhawatirkan ini.Pentingnya Intervensi Tepat WaktuDengan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor penyebab, diharapkan dapat dikembangkan intervensi yang tepat waktu dan efektif untuk mengurangi risiko kanker payudara muda di kalangan wanita AAPI. Hal ini akan membantu meningkatkan hasil kesehatan dan kualitas hidup bagi populasi yang rentan ini.
More Stories
see more