Pertukaran karier menjadi pilihan bagi banyak orang di tengah tantangan hidup. Salah satu contohnya adalah aktor terkenal Aji Yusman, yang memutuskan untuk merambah dunia bisnis dengan menjual alat tulis kantor (ATK) dan mainan. Keputusan ini diambilnya sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, khususnya biaya pengobatan anaknya. Melalui Instagram, Aji mulai mempromosikan produk-produknya dan mengelola usaha tersebut secara mandiri. Meskipun pendapatannya belum mencapai angka yang besar, langkah ini menunjukkan dedikasi dan ketegaran Aji dalam menghadapi berbagai rintangan.

Aji Yusman, seorang artis senior, telah memilih jalan baru dalam hidupnya dengan beralih ke dunia bisnis. Selama satu setengah tahun terakhir, ia telah fokus pada penjualan alat tulis kantor dan mainan. Awalnya, Aji bekerja sama dengan seorang rekan yang lebih berpengalaman dalam bidang ini. "Saya percayakan pengelolaan bisnis kepada rekan saya karena dia memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang pasar dan cara menjual produk," ungkap Aji. Namun, belakangan ini, Aji memutuskan untuk mengambil alih langsung manajemen usahanya.

Alasan utama Aji mengambil langkah ini adalah untuk memastikan arus kas tetap berjalan. "Dengan mengelola sendiri, saya bisa mengawasi langsung jalannya bisnis dan memastikan uang berputar dengan baik," kata Aji. Dia juga menyebutkan bahwa barang-barang yang tersisa sekarang sepenuhnya menjadi tanggung jawabnya. Untuk mendukung operasional, Aji menyewa ruko di daerah Lumpin dan menempatkan seseorang untuk menjaga toko mainan tersebut.

Pendapatan dari bisnis ini mungkin belum sebanding dengan pengeluaran yang harus ditanggung Aji, namun hal ini menjadi solusi penting untuk membantu menutupi biaya pengobatan anaknya. "Penghasilan dari penjualan ATK dan mainan ini sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan medis anak saya," tutur Aji. Meski demikian, semangat dan tekad Aji tidak pernah luntur dalam menghadapi tantangan ini.

Melalui transisi karier ini, Aji Yusman menunjukkan betapa pentingnya adaptasi dan inovasi dalam menghadapi situasi sulit. Ia tidak hanya berusaha memenuhi kebutuhan finansial keluarganya, tetapi juga memberikan pelajaran tentang bagaimana menghadapi perubahan dengan sikap positif. Langkah ini bukan hanya tentang bertahan, melainkan juga tentang menemukan peluang baru dalam situasi yang tidak terduga.