Pasar
BJB (BJBR): Laba 1,16 T di Kuartal III-2024 dan Pendorongnya
2024-12-11
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) merupakan perusahaan yang menarik perhatian di bidang keuangan. Dalam artikel ini, kita akan mengkaji detailnya, mulai dari laba sebelum pajak hingga strategi mereka.
Temukan Keunggulan dan Strategi Bank BJBR
Laba dan Pertumbuhan
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) menunjukan hasil yang menarik. Dalam kuartal III tahun 2024, laba sebelum pajak konsolidasi mencapai Rp1,47 triliun. Namun, laba setelah pajak turun sebesar 18,9% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang mencapai Rp1,43 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan harus terus berinovasi dan meningkatkan efisiensi.Pada segmen kredit konsumer, bank BJBR menjadi penopang utama dengan pertumbuhan 6,8% secara tahunan mencapai Rp73,1 triliun. Ini menunjukkan kepekaan perusahaan terhadap berbagai sektor ekonomi. Selain itu, bank juga mempertahankan market share terkait penyaluran kredit kepada ASN di Jawa Barat dan Banten hingga 54%.Pertumbuhan Total Aset
Hingga kuartal III 2024, bank bjb mencatat pertumbuhan total aset sebesar 17,1% secara tahunan menjadi Rp210 triliun. Ini menunjukkan keunggulan perusahaan dalam mengembangkan asetnya. Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 17,1% secara tahunan menjadi Rp153,2 triliun, sementara kredit termasuk pembiayaan tumbuh 10,4% secara tahunan hingga mencapai Rp138 triliun. Ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap perusahaan dan potensi pertumbuhan yang ada.Pendanaan dan Rasio
Dalam hal pendanaan, bank BJB mengoptimalkan rasio LDR di level 85,1%, dengan Non-Performing Loan (NPL) pada level 1,53% dan Coverage Ratio di atas 100%. Rasio permodalan (CAR) bank bjb juga terjaga di level 19,4%. Hal ini menunjukkan keamanan dana dan efisiensi operasional perusahaan.Sustainability dan Inovasi
Hingga September 2024, portofolio keberlanjutan bank bjb mencapai Rp18,2 triliun, dengan portofolio terbesarnya berada di sektor berwawasan lingkungan, UMKM, dan transportasi ramah lingkungan. Ini menunjukkan keikutsertaan perusahaan dalam mengembangkan sektor yang berpotensi dan berkelanjutan.Ia mengungkapkan, perseroan tahun ini telah menerbitkan penerbitan Sustainability Bond senilai Rp1 triliun. Obligasi ini mengalami oversubscribed hingga 4,66 kali dari target awal. Disamping itu, bank bjb juga menjadi pionir dalam penerbitan Surat Berharga Perpetual dengan denominasi rupiah senilai Rp 1 triliun. Hal ini menunjukkan inovasi dan kepercayaan publik terhadap perusahaan.