Gaya Hidup
Buck Woodall Menuntut Disney atas Dugaan Pelanggaran Hak Cipta Moana 2
2025-01-16

Seorang animator, Buck Woodall, telah mengajukan gugatan hukum terhadap perusahaan raksasa hiburan, Disney. Gugatan ini menuduh bahwa Disney telah melanggar hak cipta dengan menggunakan ide dan skenario yang dia kembangkan selama puluhan tahun tanpa izin. Ini bukan pertama kalinya Woodall menantang Disney dalam kasus serupa, tetapi kali ini ia meminta kompensasi sebesar 2,5 persen dari pendapatan kotor Moana 2, yang setara dengan US$ 10 miliar. Film Moana 2 baru-baru ini mencatat kesuksesan global dengan pendapatan box office lebih dari US$ 989,8 juta.

Pengajuan Gugatan Hukum oleh Animator Terhadap Perusahaan Raksasa Hiburan

Dalam perkembangan terbaru di dunia hukum kekayaan intelektual, animator bernama Buck Woodall telah mengajukan gugatan terhadap Disney karena dugaan pelanggaran hak cipta film Moana 2. Kasus ini kembali mencuat setelah Woodall mengklaim bahwa Disney telah menggunakan ide dan materi yang telah dikembangkannya selama lebih dari 17 tahun tanpa persetujuannya. Gugatan tersebut menuduh Disney melakukan penipuan yang melibatkan pencurian, penyelewengan, dan eksploitasi atas materi berhak cipta miliknya.

Kasus ini semakin rumit karena sebelumnya pada November tahun lalu, hakim distrik AS Consuelo Marshall memutuskan bahwa Woodall terlambat mengajukan gugatan untuk film Moana pertama. Namun, dengan perilisan Moana 2, Woodall kembali mengambil tindakan hukum dan meminta kompensasi senilai US$ 10 miliar, atau 2,5 persen dari pendapatan kotor film tersebut. Film Moana pertama dirilis pada tahun 2016 dan menjadi fenomena global, sementara Moana 2 juga meraih kesuksesan besar di box office dengan pendapatan lebih dari US$ 989,8 juta.

Dalam gugatannya, Woodall menyatakan bahwa Disney memproduksi Moana setelah ia menyerahkan hampir semua bagian penyusun yang diperlukan untuk pengembangan dan produksinya. Materi ini merupakan hasil kerja keras selama lebih dari 17 tahun. Saat ini, Marchick, yang sebelumnya terlibat dalam proyek tersebut, telah pindah ke DreamWorks Animation sebagai kepala pengembangan.

Perkembangan ini menambah kontroversi di industri hiburan, di mana isu hak cipta sering menjadi topik hangat. Kasus ini akan menjadi ujian penting bagi Disney dan mungkin memberikan dampak signifikan pada cara perusahaan-perusahaan besar mengelola hak cipta dan ide-ide kreatif di masa depan.

Dari perspektif seorang jurnalis, kasus ini mengingatkan kita akan pentingnya menghargai hak cipta dan karya-karya kreatif. Di era digital saat ini, di mana ide-ide dapat dengan mudah tersebar dan dimanfaatkan, perlindungan hak cipta menjadi semakin krusial. Kasus ini juga menunjukkan bahwa meskipun perusahaan besar seperti Disney memiliki sumber daya yang kuat, mereka tetap harus bertanggung jawab atas setiap ide dan karya yang mereka gunakan. Bagi pembaca, hal ini mengajarkan pentingnya mendukung kreator asli dan menghormati hak-hak mereka.

More Stories
see more