Gaya Hidup
WHO Tetapkan Cacar Monyet sebagai Darurat Kesehatan Global
2024-08-16

Munculnya Varian Baru Cacar Monyet di Afrika: Sebuah Wabah Peringatan Bagi Dunia

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini menetapkan penyakit cacar monyet sebagai darurat kesehatan global, menandai ancaman yang semakin nyata terhadap kesehatan masyarakat di benua Afrika. Dengan lonjakan kasus dan kematian yang signifikan, laporan ini mengungkap tantangan baru yang dihadapi oleh negara-negara Afrika dalam mengatasi wabah penyakit ini.

Sebuah Ancaman Kesehatan Baru yang Membutuhkan Perhatian Serius

Lonjakan Kasus dan Kematian di Afrika

Sepanjang tahun 2024, Afrika telah mencatat lebih dari 14.000 kasus dan 524 kematian akibat penyakit cacar monyet, angka yang meningkat tajam dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kongo menjadi pusat utama wabah ini, dengan 96% dari semua kasus dan kematian terjadi di sana.

Menurut laporan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Afrika, penyakit cacar monyet telah terdeteksi di setidaknya 13 negara di Afrika. Angka kasus pada 2024 meningkat sebesar 160% dan kematian sebesar 19% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Direktur Jenderal CDC Afrika, Dr. Jean Kaseya, menyatakan bahwa deklarasi darurat kesehatan masyarakat oleh WHO bertujuan untuk "memobilisasi lembaga, keinginan kolektif, dan sumber daya kita untuk bertindak cepat dan tegas" dalam mengatasi ancaman ini.

Munculnya Varian Baru yang Lebih Ganas

Pada awal 2024, para ilmuwan melaporkan kemunculan jenis baru penyakit cacar monyet di kota pertambangan Kongo. Varian baru ini diklaim dapat membunuh hingga 10% orang dan lebih mudah menyebar.

Berbeda dengan wabah sebelumnya, penyakit cacar monyet jenis baru ini ditandai dengan gejala dan lesi yang lebih ringan pada alat kelamin. Hal ini membuat virus jenis baru itu sulit dikenali dan dapat ditularkan oleh seseorang yang tidak menyadari infeksi.

Peneliti Kongo, Dr. Placide Mbala-Kingebeni, mengungkapkan bahwa karakteristik baru dari varian ini membuatnya semakin sulit untuk dideteksi dan dikontrol.

Penyebaran ke Kawasan Lain di Afrika

Selain di Kongo, WHO juga melaporkan bahwa penyakit cacar monyet baru-baru ini diidentifikasi untuk pertama kalinya di empat negara Afrika Timur, yaitu Burundi, Kenya, Rwanda, dan Uganda. Seluruh penyebaran wabah tersebut terkait dengan epidemi di Kongo.

Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, menyatakan kekhawatirannya terhadap potensi penyebaran penyakit yang lebih luas di Afrika dan sekitarnya.

Selain di Afrika, varian baru penyakit cacar monyet juga terdeteksi di Swedia, di mana seorang individu asal Afrika mencari perawatan kesehatan di Stockholm. Meskipun risiko terhadap masyarakat umum dianggap "sangat rendah", pejabat kesehatan memperkirakan akan terus ada kasus "impor" sporadis.

Dampak Khusus pada Anak-Anak di Kongo

Salah satu aspek yang membedakan wabah penyakit cacar monyet di Afrika pada tahun ini adalah dampaknya yang lebih besar pada anak-anak di bawah usia 15 tahun. Di Kongo, anak-anak menyumbang lebih dari 70% kasus penyakit cacar monyet dan 85% kematian.

Greg Ramm, Direktur Save the Children's Congo, mengungkapkan keprihatinannya atas penyebaran kasus di kamp-kamp pengungsi yang padat di bagian timur Kongo. Dengan 345.000 anak yang "dijejalkan" ke dalam tenda-tenda yang tidak bersih, risiko penularan penyakit sangat tinggi.

Meskipun belum dapat dijelaskan secara pasti, dugaan sementara menunjukkan bahwa anak-anak mungkin lebih rentan terhadap virus atau faktor sosial, seperti kepadatan penduduk dan paparan orang tua yang tertular penyakit.

Tantangan Bagi Sistem Kesehatan Kongo

Menurut Greg Ramm, sistem kesehatan Kongo sudah "runtuh" di bawah tekanan kekurangan gizi, campak, dan kolera. Kehadiran wabah cacar monyet yang semakin parah hanya akan menambah beban berat bagi infrastruktur kesehatan yang sudah rapuh.

Upaya penanggulangan wabah ini membutuhkan koordinasi dan dukungan internasional yang kuat. Deklarasi darurat kesehatan global oleh WHO diharapkan dapat memicu respons cepat dan terpadu dari komunitas global untuk membantu negara-negara di Afrika mengatasi tantangan yang semakin kompleks ini.

Semakin cepat langkah-langkah efektif diambil, semakin besar kemungkinan untuk meredam penyebaran penyakit cacar monyet di Afrika dan mencegah dampak yang lebih luas bagi kemanusiaan.

More Stories
see more