Pasar
Mastercard Dikenakan Tuntutan Harga Gesek Kartu, Setuju Bayar Rp 4,03 Triliun
2024-12-05
Mastercard, perusahaan pembayaran yang penting di dunia, kini menghadapi tantangan besar di Inggris. Mereka telah mencapai perjanjian prinsip senilai sekitar £200 juta (Rp4,03 triliun) untuk menyelesaikan tuntutan hukum yang diajukan atas nama jutaan konsumen. Hal ini terjadi karena Mastercard dianggap mengenakan biaya yang tinggi pada transaksi kartu.

Mastercard dan Hukum di Inggris: Perjalanan Penyelesaian

Persoalan Transaksi Kartu dan Biaya Tinggi

Dalam kasus ini, Mastercard dituduh mengenakan biaya yang sangat tinggi pada transaksi kartu. Hal ini telah menjadi salah satu gugatan massal terbesar di Inggris dan merupakan jenis pertama yang diajukan berdasarkan undang-undang yang memungkinkan tindakan hukum kolektif. Orang-orang yang mengetahui masalah mengatakan bahwa nilai penyelesaian yang diusulkan untuk sekitar 46 juta konsumen adalah sekitar £200 juta. Para penggugat mengincar kompensasi sebesar £10 miliar atas dugaan penagihan berlebih selama beberapa tahun.Ini bukan masalah yang baru bagi Mastercard dan pesaingnya Visa. Kedua perusahaan telah lama menjadi sorotan hukum dan regulasi global atas jumlah biaya yang dibebankan kepada pelanggan untuk menggunakan kartu kredit dan debit. Tahun ini, kedua perusahaan tersebut menyetujui penyelesaian senilai US$30 miliar (Rp475,94 triliun) di AS atas biaya transaksi, yang akan mendorong mereka untuk menurunkan biaya gesek yang mereka bebankan kepada merchant selama lima tahun ke depan.

Regulasi Inggris dan Dominasi Jaringan

Regulator di Inggris juga berupaya untuk menantang dominasi kedua jaringan kartu kredit dan debit tersebut. Mereka mencakup 95% dari semua pembayaran kartu debit dan kredit di negara tersebut pada tahun lalu. Setahun yang lalu, regulator Sistem Pembayaran Inggris telah menetapkan rencana untuk memberlakukan kembali batasan biaya kartu yang dikenakan pada transaksi daring antara Inggris dan Uni Eropa setelah menemukan bahwa biaya tersebut telah meningkat lebih dari lima kali lipat sejak Brexit.Mastercard sendiri dalam pernyataan pada hari Selasa mengatakan bahwa pihaknya “senang telah mencapai perjanjian prinsip untuk menyelesaikan kasus ini”. Sementara Walter Merricks, mantan ombudsman keuangan, mengatakan bahwa penyelesaian yang diusulkan akan “memberikan kompensasi yang berarti” bagi konsumen yang mengajukan tuntutan ganti rugi.

Kasus Lain dan Sorotan di Inggris

Kasus ini telah membuka jalan bagi banyak gugatan lainnya, terutama dibiayai oleh pendanaan litigasi spesialis terhadap perusahaan besar lainnya, seperti Apple dan Sony. Klaim terbaru di Inggris adalah terhadap Microsoft atas klaim bahwa perusahaan teknologi tersebut membebankan biaya berlebih kepada bisnis untuk melisensikan Windows Server.Dalam keseluruhan, kasus ini menunjukkan pentingnya perhatian terhadap biaya transaksi kartu dan dominasi jaringan di Inggris. Mastercard harus menghadapi tantangan ini dengan bijak dan memastikan bahwa mereka dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan memenuhi persyaratan regulasi.
More Stories
see more