Gaya Hidup
Daftar Isi
2024-11-27
Jakarta, CNBC Indonesia – Makanan manis yang berlebih tidak baik bagi kesehatan. Ini dapat meningkatkan kadar gula darah dan memicu kondisi hiperglikemia. Jika kadar gula terus naik, risiko penyakit diabetes dan komplikasi akan lebih tinggi. Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) sudah merekomendasikan batas maksimum konsumsi gula per hari. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2013, konsumsi gula seharusnya 10 persen dari total energi 200 kkal.Lantas, apa saja tanda-tanda tubuh kelebihan gula?Tanda 1: Sering Haus dan Buang Air Kecil
Sering merasa haus dan buang air kecil adalah tanda umum tubuh mengandung terlalu banyak gula. Terkadang, terlalu sering buang air kecil menunjukkan bahwa ginjal bekerja keras untuk membuang kelebihan glukosa. Penderita gula darah tinggi sering mengalami lapar atau polifagia. Namun, catatan Cleveland Clinic menemukan bahwa mereka mengalami penurunan berat badan yang signifikan meskipun banyak makan. Hal ini disebabkan karena tubuh tidak mendapat energi dari sumber yang diinginkan, sehingga energi beralih ke otot dan lemak. Saat tubuh memecah otot dan lemak untuk menghasilkan energi, Anda mengalami penurunan berat badan yang tidak sehat.Tanda 2: Sering Kelelahan
Sering merasa lelah adalah tanda gula darah tidak terkontrol. Secara sederhana, ketika tubuh tidak memproses insulin dengan baik atau jumlah insulin tidak cukup, gula akan tetap di dalam darah dan tidak masuk ke sel untuk digunakan sebagai energi.Tanda 3: Penglihatan Buram dan Sering Sakit Kepala
Kadar gula darah tinggi dapat menyebabkan pembengkakan lensa di mata akibat cairan bocor. Pembengkakan lensa tersebut bisa mengubah bentuk lensa sehingga penglihatan buram dan sulit fokus. Selain itu, penderita kadar gula tinggi juga sering mengalami sakit kepala.Tanda 4: Luka di Kulit Sulit Sembuh atau Menghilang
Luka, goresan, hingga memar pada penderita kadar gula tinggi akan lambat atau sulit sembuh. Diabetes yang merusak saraf dapat memengaruhi sirkulasi darah sehingga menunda penyembuhan luka akibat aliran darah tidak cukup. Dalam beberapa kasus, luka ringan pada penderita diabetes lebih rentan terhadap infeksi dan bisa meningkatkan risiko kaki diamputasi.Tanda 5: Kaki dan Tangan Sering Kesemutan
Gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan saraf atau neuropati diabetik. Neuropati diabetik menimbulkan sensasi kesemutan atau mati rasa di kaki dan tangan. Dalam beberapa kasus, penderita kadar gula tinggi juga sering mengalami nyeri kaki dan tangan, terutama pada malam hari.Tanda 6: Perubahan Kulit
Umumnya kulit penderita diabetes akan muncul kutil. Selain itu, beberapa area kulit, terutama di bagian belakang leher, tangan, ketiak, dan wajah, akan menebal dan gelap. Perubahan pada kulit ini bisa menjadi pertanda resistensi insulin dan peringatan kadar gula darah meningkat.Tanda 7: Sering Mengalami Infeksi Jamur
Hiperglikemia membuat para penderita diabetes rentan terkena infeksi jamur di area genital yang disebabkan oleh candida albicans. Gejala infeksi jamur pada perempuan biasanya berupa vagina gatal, kemerahan atau nyeri, nyeri saat berhubungan seksual, nyeri saat buang air kecil, dan keputihan yang kental dan tidak normal. Meskipun infeksi jamur sering terjadi pada orang yang tidak menderita diabetes, memiliki lebih banyak glukosa dalam darah membuat Anda berisiko lebih tinggi terkena penyakit tersebut.Tanda 8: Gusi Berdarah
Penyakit gusi adalah salah satu bagian dari komplikasi diabetes yang membuat diabetes lebih sulit dikendalikan. Respon tubuh terhadap infeksi adalah melepaskan lebih banyak glukosa ke dalam aliran darah. Saat kadar gula tinggi, kandungan glukosa dalam air liur juga meningkat. Semakin banyak kandungan glukosa, semakin banyak bakteri yang bergabung dengan makanan di mulut untuk membentuk plak dan menyebabkan penyakit gusi. Jika tidak diatasi, penyakit ini dapat berkembang menjadi periodontitis, yang dapat menyebabkan gusi terlepas dari gigi, munculnya nanah atau bisul, atau bahkan gigi tanggal.