Gaya Hidup
Destinasi Wisata Populer yang Kini Terbengkalai: Kisah Taman Hiburan yang Terpuruk Akibat Pandemi
2024-11-10
Pandemi Covid-19 yang melanda pada tahun 2020 lalu telah membawa dampak yang sangat signifikan bagi berbagai sektor, termasuk industri pariwisata. Beberapa destinasi wisata yang dahulu begitu populer dan menjadi primadona kini kehilangan pesonanya, terpaksa tutup, dan bahkan terbengkalai tanpa ada tanda-tanda akan dibangkitkan kembali. Hiruk-pikuk wisata yang dulu selalu ramai saat akhir pekan, kini hanya tersisa kenangan masa lalu.
Menyingkap Kisah Taman Hiburan yang Terpuruk Akibat Pandemi
Depok Fantasi Waterpark: Dari Taman Rekreasi Air Populer Menjadi Lahan Perumahan
Depok Fantasi Waterpark, atau yang lebih dikenal dengan nama Aladin Waterpark, merupakan salah satu pionir taman rekreasi air di kota Depok, Jawa Barat. Sebelum pandemi, taman wisata ini selalu ramai dikunjungi, terutama oleh anak-anak kecil yang menikmati beragam wahana menarik seperti seluncuran air tinggi, air mancur, dan ember tumpah. Namun, setelah terpukul oleh dampak pandemi, Aladin Waterpark harus tutup dan kini bahkan sudah rata dengan tanah, akan diubah menjadi kompleks perumahan. Kisah ini menjadi contoh nyata bagaimana pandemi telah menghancurkan bisnis taman hiburan yang dulunya begitu populer.Taman Remaja Surabaya: Dari Kebanggaan Warga Menjadi Tempat Terbengkalai
Taman Remaja Surabaya (TRS) pernah menjadi kebanggaan warga Surabaya dengan 20 wahana permainan yang tersedia. Namun, seiring berjalannya waktu, taman hiburan yang berdiri sejak 1971 ini harus ditutup oleh pemerintah kota setempat karena kerja sama dengan pengelola sudah habis. Meskipun eksistensi TRS telah usai sejak 2018, warga setempat masih sering mendengar suara keramaian dan bunyi musik dari taman ini di malam hari, seakan-akan tempat itu masih hidup. Kisah TRS menunjukkan bagaimana pandemi telah mengakhiri era kejayaan taman hiburan yang dulu menjadi ikon kota.Taman Festival Bali: Dari Destinasi Wisata Populer Menjadi Lokasi Horor
Taman Festival Bali dulunya merupakan destinasi wisata yang ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal dan mancanegara. Namun, akibat krisis, taman ini harus gulung tikar pada tahun 1999, hanya dua tahun setelah dibuka. Kini, Taman Festival Bali lebih populer dijadikan sebagai spot foto bagi para pecinta wisata horor. Tanaman merambat, semak belukar, dan grafiti yang memenuhi tempat ini memberikan nuansa mencekam namun tetap eksotis. Menariknya, pengunjung yang ingin berwisata horor di sini dikenakan biaya Rp 10 ribu untuk sekali masuk. Kisah Taman Festival Bali menunjukkan bagaimana pandemi telah mengubah destinasi wisata populer menjadi tempat yang terbengkalai dan bahkan menjadi lokasi wisata horor.Kampung Gajah Wonderland: Dari Taman Hiburan Unik Menjadi Tempat Angker
Objek wisata Kampung Gajah Wonderland yang terletak di Kabupaten Bandung Barat juga harus tutup sejak 2017 akibat dilanda pailit. Kawasan seluas 60 hektare ini dulunya berjejer patung-patung gajah di pinggir jalan sebagai ikon, serta menawarkan wahana permainan dan taman rekreasi air yang unik. Namun, kini tempat ini tampak tidak terawat dan angker, sehingga dimanfaatkan oleh para wisatawan pecinta horor untuk berburu spot foto. Kisah Kampung Gajah Wonderland menunjukkan bagaimana pandemi telah menghancurkan bisnis taman hiburan yang unik dan menarik.Snowbay Water Park: Dari Taman Wisata Air Populer Menjadi Tempat Terbengkalai
Snowbay Water Park yang berada di dalam kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) juga terpaksa berhenti beroperasi usai merebaknya pandemi Covid-19. Sewaktu masih beroperasi, Snowbay Water Park begitu ramai dikunjungi masyarakat karena memiliki fasilitas wahana permainan yang lengkap, seperti seluncuran Hurricane dan Cool Running. Namun, setelah TMII resmi diambil alih oleh pemerintah, Snowbay Water Park harus tutup dan terbengkalai. Kisah Snowbay Water Park menunjukkan bagaimana pandemi telah menghentikan aktivitas taman hiburan air yang dulu sangat populer.Wonderia: Dari Taman Hiburan Populer Menjadi Lahan Hutan Kota
Wonderia merupakan taman hiburan yang dulu populer di kalangan warga Semarang. Taman yang dikelola oleh pihak swasta dengan sistem royalti ke Pemkot Semarang itu mulai beroperasi pada Juni 2004. Namun, Wonderia ditutup sejak November 2007 setelah kecelakaan di wahana permainan plane tower atau balon udara yang menyebabkan 16 orang mengalami luka-luka. Kabarnya, bekas taman wisata Wonderia yang telah kosong selama bertahun-tahun akan diubah menjadi hutan kota. Kisah Wonderia menunjukkan bagaimana pandemi telah mengakhiri era taman hiburan populer di Semarang.