CEO Star Asset Management Hanif Mantiq mengungkapkan bahwa Bank Indonesia tidak diprediksi akan mengurangi suku bunga secara agresif di akhir tahun 2024. Pada tahun ini, The Fed memiliki kemungkinan untuk mengurangi 25 Bps dan tahun 2025 sekitar 50 Bps. Informasi Pribadi tentang Prediksi Suku Bunga dari CEO Star Asset Management
Perspektif CEO Hanif Mantiq
CEO Hanif Mantiq mengklaim bahwa kondisi ekonomi saat ini mempengaruhi keputusan Bank Indonesia terkait suku bunga. Dengan kondisi yang sedang, Bank Indonesia lebih cenderung untuk mempertahankan tingkat suku bunga untuk memastikan stabilitas ekonomi.
Hal ini juga diakui oleh banyak ahli ekonomi, yang menganggap bahwa penurunan suku bunga secara agresif bisa mengakibatkan dampak negatif pada perekonomian. Mereka mengingatkan bahwa perekonomian harus dalam kondisi yang stabil sebelum Bank Indonesia bisa bergerak untuk mengurangi suku bunga.
Perspektif Ekonomi Global
Perkembangan suku bunga di Indonesia tidaklah terisolasi dari kondisi ekonomi global. Saat ini, kondisi ekonomi global masih cukup berubah-ubah, dengan beberapa negara mulai mengurangi suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Tetapi, Bank Indonesia tetap cermat dalam mengambil keputusan terkait suku bunga. Mereka mempertimbangkan faktor-faktor lokal dan global untuk memastikan keputusan yang tepat. Hal ini juga menunjukkan kebijaksanaan Bank Indonesia dalam mengelola ekonomi.
Perspektif Pasar Modal
Perubahan suku bunga memiliki dampak yang signifikan pada pasar modal. Jika Bank Indonesia tidak mengurangi suku bunga, maka pasar modal mungkin akan tetap stabil. Namun, jika Bank Indonesia mengurangi suku bunga, maka pasar modal mungkin akan mengalami kenaikan.
Investor harus berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi di tengah kondisi tersebut. Mereka harus memahami dampak suku bunga pada pasar modal dan mengambil langkah-langkah yang tepat.