Pada awal tahun 2025, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa dua perusahaan dengan kapitalisasi pasar besar akan segera melakukan Initial Public Offering (IPO). Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengungkapkan bahwa kedua perusahaan ini merupakan sisa dari pipeline IPO yang direncanakan untuk tahun 2024. Sebelumnya, pada Oktober 2024, Nyoman memperkirakan ada tiga perusahaan besar yang akan melakukan IPO di akhir tahun tersebut. Namun, realisasinya baru bisa terjadi di tahun berikutnya. Dalam kategori light house company, BEI menetapkan syarat minimal kapitalisasi pasar sebesar Rp3 triliun dan saham publik minimal 15%. Salah satu emiten yang telah mencatatkan diri dengan penawaran umum terbesar adalah PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), yang berhasil meraup dana sebesar Rp2,3 triliun.
Pada hari Senin, 13 Januari 2025, di Gedung BEI Jakarta, I Gede Nyoman Yetna menginformasikan bahwa masih ada dua perusahaan besar yang akan melantai di bursa dalam waktu dekat. Kedua perusahaan ini merupakan lanjutan dari daftar calon emiten yang direncanakan untuk IPO di tahun 2024. Meskipun sebelumnya diprediksi ada tiga perusahaan besar yang akan melakukan IPO di akhir tahun 2024, nyatanya proses tersebut baru dapat dilaksanakan di tahun 2025.
BEI mengkategorikan perusahaan dengan kapitalisasi pasar minimal Rp3 triliun sebagai light house company. Selain itu, persyaratan lainnya adalah memiliki saham publik minimal 15%. Salah satu contoh emiten yang telah sukses melakukan IPO di awal tahun 2025 adalah PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK). Emiten properti ini mampu meraih dana sebesar Rp2,3 triliun dari penawaran umum perdana sahamnya.
Berdasarkan data hingga 10 Januari 2025, ada 19 perusahaan yang masuk dalam pipeline IPO. Dari jumlah tersebut, 17 perusahaan berskala besar dengan aset di atas Rp250 miliar. Hal ini menunjukkan antusiasme yang tinggi dari perusahaan-perusahaan besar untuk go public di Bursa Efek Indonesia.
Selain CBDK, tujuh emiten lainnya juga telah melantai di bursa pada tahun 2025, yaitu PT Asuransi Digital Bersama Tbk, PT Kentanix Supra International Tbk, PT Raja Roti Cemerlang Tbk, PT Raharja Energi Cepu Tbk, T Hero Global Investment Tbk, PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk, dan PT Delta Giri Wacana Tbk.
Dengan adanya informasi ini, para investor dan pemangku kepentingan lainnya dapat mempersiapkan strategi investasi mereka untuk mendapatkan manfaat dari peluang-peluang baru yang ditawarkan oleh IPO ini.
Sebagai jurnalis, berita ini memberikan gambaran tentang dinamika pasar modal di Indonesia. Keberanian perusahaan-perusahaan besar untuk go public menunjukkan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi dan stabilitas pasar. Ini juga menjadi indikator positif bagi investor, karena semakin banyak pilihan investasi berkualitas. Di sisi lain, tantangan utama bagi BEI adalah memastikan bahwa proses IPO berjalan lancar dan transparan, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap pasar modal.