Gaya Hidup
Dukungan IDI untuk Penasihat Kesehatan Presiden: Menjaga Kedaulatan Sistem Kesehatan Nasional
2024-10-24
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memberikan tanggapan terkait pengangkatan Terawan Agus Putranto sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Kesehatan. Meskipun pernah dicabut keanggotaannya, IDI menyatakan bahwa pengangkatan Terawan merupakan hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto.

Dukungan Penuh IDI untuk Kabinet Baru

Hak Prerogatif Presiden

Ketua Umum IDI, dr. Adib Khumaidi, menegaskan bahwa pengangkatan Terawan sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Kesehatan merupakan hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto. Sebagai kepala negara, Presiden memiliki kewenangan penuh untuk mengangkat siapa pun yang dianggap tepat untuk menduduki posisi strategis dalam pemerintahannya.Meskipun pada 2022 lalu IDI mencabut keanggotaan Terawan, dr. Adib mengaku bahwa pihaknya tetap mendukung susunan kepengurusan pemerintahan baru. Menurutnya, tugas yang nantinya diemban oleh penasihat presiden harus sesuai dengan arahan dan kebijakan yang ditetapkan oleh Presiden.

Dukungan untuk Program Pemerintah

Selain mendukung pengangkatan Terawan, IDI juga menyatakan dukungan penuh terhadap program-program pemerintahan Kabinet Merah Putih. Beberapa program yang mendapat dukungan IDI antara lain makan bergizi gratis (MBG), perbaikan layanan kesehatan, dan pemenuhan sumber daya manusia (SDM) tenaga dokter, khususnya di daerah terpencil.Menurut dr. Adib, IDI berkomitmen untuk bersama-sama dengan pemerintah dalam mengawal permasalahan-permasalahan kesehatan demi kepentingan rakyat Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa IDI ingin berkolaborasi secara konstruktif dengan pemerintahan baru untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di seluruh Indonesia.

Pemetaan Kebutuhan Dokter Spesialis

Terkait isu minimnya jumlah dokter yang disinggung oleh Presiden Prabowo, dr. Adib menyatakan bahwa pemetaan kebutuhan dokter spesialis berdasarkan jenis penyakit di masing-masing daerah sangat diperlukan. Hal ini bertujuan untuk memastikan distribusi tenaga medis yang merata dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di berbagai wilayah.Menurut dr. Adib, dengan jumlah dokter yang semakin banyak, Indonesia harus mampu memastikan bahwa masyarakat tetap percaya dan dilayani oleh tenaga medis dalam negeri. Hal ini penting untuk menjaga kedaulatan dan kemandirian sistem kesehatan nasional.

Pengalaman Terawan yang Kontroversial

Sebelumnya, Terawan Agus Putranto pernah menjabat sebagai Menteri Kesehatan (Menkes) pada masa pemerintahan Presiden Jokowi. Namun, Terawan banyak menuai kritik dan dianggap gagal dalam menangani pandemi COVID-19 di Indonesia.Selama menjabat sebagai Menkes, Terawan dikenal dengan beberapa blunder, seperti bersyukur COVID-19 tidak terdeteksi di Indonesia, menegur dan menyalahkan warga yang mengenakan masker, serta memberikan informasi yang menyesatkan terkait pasien pertama dan kedua di Indonesia.Akibat dari kinerja yang dinilai buruk, Terawan akhirnya ditarik dari kursi Menkes oleh Presiden Jokowi dan digantikan oleh Budi Gunadi Sadikin. Selain itu, keanggotaan Terawan di IDI juga dicabut pada tahun 2022 oleh Tim Khusus Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK).Meskipun memiliki rekam jejak yang kontroversial, IDI menyatakan bahwa pengangkatan Terawan sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Kesehatan merupakan hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto. IDI berharap Terawan dapat memberikan kontribusi positif dalam membantu pemerintah mengatasi permasalahan kesehatan di Indonesia.
More Stories
see more