Pasar
Aksi Jual Asing Tekan Pergerakan IHSG, Namun Prospek Pasar Saham Indonesia Tetap Positif
2024-10-29
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi 0,78% ke posisi 7.634,63 pada perdagangan kemarin. Pelemahan ini menjadikan indeks koreksi empat hari beruntun. Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih di pasar saham Indonesia, terutama pada saham-saham perbankan terkemuka.

Aksi Jual Asing Tekan Pergerakan IHSG

Pelemahan Indeks Saham Berlanjut

Setelah sempat ambles lebih dari 1%, IHSG akhirnya ditutup di zona merah pada perdagangan kemarin. Indeks acuan pasar saham Indonesia ini terkoreksi 0,78% ke posisi 7.634,63, memperpanjang penurunan selama empat hari berturut-turut. Nilai transaksi indeks pada hari ini mencapai sekitar Rp 9,59 triliun dengan melibatkan 20,72 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,3 juta kali. Sebanyak 203 saham menguat, 365 saham melemah, dan 227 saham stagnan.

Investor Asing Lepas Saham Perbankan

Tercatat, investor asing melakukan penjualan bersih sebesar Rp250,15 miliar di seluruh pasar dan sebesar Rp355,71 miliar di pasar reguler. Saham-saham yang menjadi incaran investor asing untuk dilepas antara lain PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) senilai Rp287,2 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) senilai Rp216,4 miliar, dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) senilai Rp21,6 miliar.

Aksi Jual Asing Tekan Pergerakan IHSG

Penjualan bersih yang dilakukan investor asing di pasar saham Indonesia diduga menjadi salah satu faktor yang menekan pergerakan IHSG. Selain itu, sentimen global terkait kenaikan suku bunga The Fed juga turut mempengaruhi pergerakan indeks. Investor cenderung berhati-hati dalam berinvestasi di tengah ketidakpastian ekonomi global yang masih tinggi.

Saham-Saham Lain yang Terkena Aksi Jual Asing

Selain saham-saham perbankan, investor asing juga tercatat melakukan penjualan bersih pada beberapa saham lainnya, seperti PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) senilai Rp27,6 miliar, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) senilai Rp25,1 miliar, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) senilai Rp17,9 miliar, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) senilai Rp16,2 miliar, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) senilai Rp12,7 miliar, PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk. (BDKR) senilai Rp9,8 miliar, dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) senilai Rp9,4 miliar.

Prospek Pasar Saham Indonesia Tetap Positif

Meskipun IHSG mengalami pelemahan dalam beberapa hari terakhir, prospek pasar saham Indonesia tetap dinilai positif dalam jangka panjang. Berbagai sentimen positif, seperti pertumbuhan ekonomi yang stabil, inflasi yang terkendali, dan kebijakan pemerintah yang mendukung, diharapkan dapat mendorong kinerja pasar saham di masa mendatang.
more stories
See more