Pasar
Erick Thohir Buka-bukaan Kondisi Terkini BUMN Sakit
2024-11-04
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah berupaya keras untuk memperbaiki kinerja perusahaan-perusahaan BUMN yang sedang mengalami kesulitan. Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa dari 47 BUMN yang ada, 40 di antaranya telah berada dalam kondisi sehat, sementara 7 BUMN lainnya masih membutuhkan perbaikan yang intensif.

Memperkuat Fondasi BUMN untuk Masa Depan yang Lebih Cerah

Menyehatkan 7 BUMN yang Masih Sakit

Menteri Erick Thohir menyatakan bahwa tujuh BUMN yang masih dalam kondisi kurang sehat adalah PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS), PT Bio Farma (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), PT Asuransi Jiwasraya (Persero), Perum Perumnas, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), dan Perum PNRI. Masing-masing BUMN ini memiliki tantangan dan permasalahan yang berbeda-beda, sehingga membutuhkan strategi penanganan yang spesifik.Untuk PT Krakatau Steel, misalnya, perusahaan ini pernah mengalami kebakaran yang mengganggu kinerja operasionalnya secara menyeluruh. Pemerintah saat ini sedang mencari solusi, termasuk kemungkinan untuk bekerja sama dengan Posco guna memperbaiki kondisi keuangan perusahaan.Sementara itu, PT Bio Farma menghadapi tantangan terkait dengan impairment vaksin. Selama pandemi COVID-19, Bio Farma ditugaskan untuk membeli vaksin sebanyak-banyaknya. Namun, setelah pandemi berakhir, sisa vaksin tersebut harus dihapus nilai bukunya karena telah melewati masa kadaluarsa. Pemerintah meyakini bahwa hal ini bukan merupakan kerugian negara, melainkan konsekuensi dari tugas yang diemban Bio Farma.

Memanfaatkan Peluang Global untuk Memperkuat BUMN

Selain memperbaiki kondisi internal BUMN, pemerintah juga berupaya untuk memanfaatkan peluang global guna memperkuat kinerja BUMN. Salah satu contohnya adalah PT Indofarma Tbk. (INAF), di mana pemerintah sedang mencari mitra yang dapat menyuplai bahan baku, sehingga Indofarma dapat fokus pada proses produksi.Hal serupa juga terjadi pada PT Bio Farma, yang telah mendapatkan komitmen baru dari pasar internasional senilai Rp 1,4 triliun untuk distribusi vaksin folio. Menteri Erick Thohir menyatakan bahwa Bio Farma telah menjadi bagian penting dalam rantai pasokan vaksin global, dengan hampir 85% produksi dalam negeri yang didistribusikan ke 150 negara di seluruh dunia.

Restrukturisasi dan Konsolidasi untuk Memperkuat Daya Saing

Selain upaya perbaikan internal, pemerintah juga melakukan restrukturisasi dan konsolidasi pada beberapa BUMN yang sedang menghadapi tantangan. Salah satunya adalah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), yang saat ini sedang melalui proses restrukturisasi, termasuk pada anak perusahaannya, Wika Realty, yang sebelumnya melakukan over-expansion.Hal serupa juga terjadi pada PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), di mana perusahaan telah menandatangani restrukturisasi utang senilai Rp 26 triliun dengan 21 kreditur. Pemerintah juga sedang mempertimbangkan untuk melakukan konsolidasi dari tujuh perusahaan karya menjadi tiga, guna meningkatkan daya saing.Selain itu, pemerintah juga melakukan perbaikan pada Perum Perumnas, di mana model bisnis perusahaan akan bergeser dari fokus pada rumah landed menjadi rumah bertingkat. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan komposisi lahan di Indonesia yang didominasi oleh area perairan.

Menyiapkan Masa Depan BUMN yang Lebih Cerah

Upaya perbaikan dan restrukturisasi yang dilakukan oleh pemerintah terhadap BUMN yang sedang mengalami kesulitan menunjukkan komitmen yang kuat untuk mengembalikan kejayaan perusahaan-perusahaan pelat merah. Dengan strategi yang komprehensif, mulai dari perbaikan internal, pemanfaatan peluang global, hingga restrukturisasi dan konsolidasi, diharapkan BUMN dapat kembali menjadi motor penggerak perekonomian Indonesia di masa depan.Meskipun masih terdapat beberapa BUMN yang masih membutuhkan perhatian khusus, namun angka 85% BUMN yang telah berada dalam kondisi sehat menunjukkan bahwa upaya perbaikan yang dilakukan oleh pemerintah telah membuahkan hasil yang positif. Ke depan, diharapkan seluruh BUMN dapat menjadi entitas yang sehat, kuat, dan mampu bersaing di pasar global, sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pembangunan ekonomi Indonesia.
more stories
See more