Pasar
Kalbe Farma Tetap Kokoh di Tengah Tantangan Industri Farmasi
2024-10-31
Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) dan entitas anak mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp2,38 triliun pada kuartal III-2024. Perolehan itu naik 15,21% secara tahunan atau year on year (yoy) dari setahun sebelumnya sebesar Rp2,06 triliun.

Kinerja Keuangan Kalbe Farma Tetap Kuat di Tengah Tantangan Industri

Pertumbuhan Penjualan Neto

Berdasarkan laporan keuangan Kalbe Farma yang berakhir pada 30 September 2024, penjualan neto tercatat sebesar Rp24,24 triliun, naik 7,43% yoy dari setahun sebelumnya sebesar Rp22,56 triliun. Penjualan dari distribusi dan logistik menjadi yang terbesar, yakni Rp7,87 triliun, diikuti dengan penjualan neto obat resep sebesar Rp6,89 triliun. Sementara itu, penjualan neto dari produk kesehatan dan nutrisi masing-masing sebesar Rp3,28 triliun dan Rp6,17 triliun per akhir September 2024.Kenaikan penjualan neto ini menunjukkan bahwa Kalbe Farma tetap mampu mempertahankan daya saing dan pangsa pasarnya di tengah kondisi industri yang penuh tantangan. Perusahaan terus berinovasi dan beradaptasi dengan tren pasar untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam.

Peningkatan Laba Bersih

Seiring dengan kenaikan penjualan, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga meningkat 15,21% yoy menjadi Rp2,38 triliun. Hal ini menunjukkan efisiensi operasional dan pengelolaan biaya yang baik oleh manajemen Kalbe Farma.Beban pokok penjualan naik 7,78% yoy menjadi Rp14,72 triliun, sementara beban penjualan naik menjadi Rp5,04 triliun. Beban administrasi juga naik tipis menjadi Rp1,14 triliun, dan beban penelitian dan pengembangan terkerek menjadi Rp317,51 miliar.Di sisi lain, Kalbe Farma berhasil menekan beban operasi lainnya menjadi Rp51,69 miliar dari setahun sebelumnya sebesar Rp125,51 miliar. Selain itu, penghasilan bunga KLBF juga melambung menjadi Rp129,40 miliar pada kuartal III-2024, dari setahun sebelumnya Rp63,21 miliar.Kinerja keuangan yang kuat ini menunjukkan kemampuan Kalbe Farma dalam mengelola biaya dan memanfaatkan sumber daya secara efektif, sehingga mampu mempertahankan profitabilitas di tengah kondisi industri yang penuh tantangan.

Peningkatan Aset Total

Total aset perusahaan milik keluarga mendiang Boenjamin Setiawan itu pun naik menjadi Rp28,75 triliun dari sebesar Rp27,05 triliun pada akhir Desember 2023. Hal ini mencerminkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan kemampuan Kalbe Farma dalam memperkuat posisi keuangannya.Dengan kinerja keuangan yang tetap kuat, Kalbe Farma diharapkan dapat terus memperluas jangkauan bisnisnya, baik di dalam maupun luar negeri, serta melakukan investasi strategis untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang. Perusahaan juga dapat memanfaatkan peluang-peluang baru yang muncul di industri farmasi dan kesehatan, sehingga dapat mempertahankan posisinya sebagai pemain terkemuka di pasar.
more stories
See more