Pasar
Kinerja Keuangan TUGU Tetap Kokoh di Tengah Tantangan Industri Asuransi
2024-11-01
Meskipun tidak lagi mencatatkan pendapatan sekali waktu (one-off gain) di tahun 2024, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) tetap membukukan kinerja keuangan yang positif sepanjang Januari-September 2024. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 552 miliar, meskipun turun 51% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kinerja Keuangan TUGU Tetap Kokoh di Tengah Tantangan
Pertumbuhan Premi Bruto yang Kuat
Selama periode Januari-September 2024, TUGU berhasil membukukan premi bruto senilai Rp 6,9 triliun, meningkat 26% secara year-on-year (yoy). Kontributor terbesar masih berasal dari segmen asuransi kebakaran, yang mencapai Rp 2,9 triliun atau naik 53% yoy. Segmen asuransi aneka (miscellaneous) juga mencatatkan kenaikan yang signifikan, mencapai Rp 1,4 triliun atau naik 98% yoy.Pertumbuhan premi bruto yang kuat ini menunjukkan kemampuan TUGU dalam memperluas pangsa pasarnya dan memanfaatkan peluang-peluang baru di industri asuransi. Dengan diversifikasi portofolio yang baik, TUGU mampu mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan utamanya.Peningkatan Pendapatan Underwriting dan Investasi
Sejalan dengan pertumbuhan premi bruto, total pendapatan underwriting TUGU juga meningkat 17% yoy menjadi Rp 2,3 triliun. Sementara itu, total pendapatan TUGU yang berasal dari pendapatan underwriting, pendapatan investasi, dan pendapatan usaha lainnya mencapai Rp 3,2 triliun, tumbuh 16% yoy.Peningkatan pendapatan ini menunjukkan kemampuan TUGU dalam mengelola portofolio bisnisnya secara efektif, baik dari sisi underwriting maupun investasi. Hal ini menjadi kunci bagi TUGU untuk mempertahankan profitabilitas di tengah kondisi pasar yang dinamis.Efisiensi Operasional yang Terjaga
Meskipun total pendapatan TUGU tumbuh double-digit, total beban usaha perseroan hanya naik 6% yoy menjadi Rp 2,4 triliun. Beban klaim neto perseroan hanya naik 9% yoy menjadi Rp 1,6 triliun, sementara beban operasional justru turun 5% yoy menjadi Rp 544 miliar.Kemampuan TUGU dalam mengendalikan beban operasional dan klaim menunjukkan efisiensi yang terjaga. Hal ini menjadi faktor penting dalam mempertahankan marjin laba dan daya saing di industri asuransi yang semakin kompetitif.Laba Bersih Inti yang Tumbuh Signifikan
Meskipun laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 51% akibat tidak adanya pendapatan sekali waktu, laba bersih inti (core) TUGU justru tumbuh signifikan sebesar 115% selama Januari-September 2024.Pertumbuhan laba bersih inti ini menunjukkan bahwa kinerja operasional TUGU semakin membaik dan semakin berkontribusi terhadap profitabilitas perseroan. Hal ini menjadi sinyal positif bagi investor, mengingat laba bersih inti merupakan indikator utama dalam menilai kinerja perusahaan dalam jangka panjang.Potensi Peningkatan Harga Saham
Dengan kinerja keuangan yang tetap kuat dan laba bersih inti yang tumbuh signifikan, TUGU dinilai memiliki potensi peningkatan harga saham yang menarik. Saat ini, TUGU masih diperdagangkan dengan rasio Price to Book Value (PBV) yang rendah, yaitu 0,4x, jauh di bawah rata-rata industri asuransi umum dan sektor keuangan.Analis memperkirakan TUGU dapat mencatatkan laba bersih sekitar Rp 700 miliar sepanjang tahun 2024, melampaui ekspektasi konsensus. Hal ini menjadi katalis positif bagi pergerakan harga saham TUGU, dengan potensi upside mencapai 81% dari harga penutupan terakhir.Secara keseluruhan, kinerja keuangan TUGU di sepanjang Januari-September 2024 menunjukkan ketangguhan dan kemampuan adaptasi perseroan dalam menghadapi tantangan pasar. Dengan pertumbuhan premi bruto yang kuat, efisiensi operasional yang terjaga, dan laba bersih inti yang meningkat signifikan, TUGU tetap mampu mempertahankan posisinya sebagai salah satu pemain utama di industri asuransi Indonesia.