Gaya Hidup
Ramai Isu Selingkuh, Studi Ungkap Pihak yang Rentan Main Serong
2024-08-14
Mengungkap Rahasia di Balik Perselingkuhan: Mengapa Pria Lebih Rentan?
Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami selebgram Cut Intan Nabila oleh suaminya, Armor Toreador, telah menjadi sorotan publik baru-baru ini. Namun, di balik kasus tersebut, terdapat pertanyaan yang lebih mendasar: Siapa yang lebih cenderung berselingkuh, pria atau wanita? Penelitian-penelitian terbaru mengungkapkan fakta-fakta menarik yang dapat membantu kita memahami dinamika perselingkuhan dengan lebih baik.Mengungkap Pola Perselingkuhan: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kepuasan Hubungan: Kunci Kesetiaan
Sebuah studi pada tahun 2018 oleh James McNulty dan rekannya di Florida State University menemukan bahwa perselingkuhan lebih umum terjadi di antara mereka yang kurang puas dengan hubungan mereka saat ini. Ketidakpuasan dalam hubungan dapat mendorong seseorang untuk mencari kepuasan di luar hubungan, sehingga meningkatkan risiko perselingkuhan.Daya Tarik Fisik: Pengaruh yang Berbeda bagi Pria dan Wanita
Penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa daya tarik fisik berperan dalam perilaku perselingkuhan. Wanita yang cantik cenderung tidak berselingkuh, namun hal ini tidak berlaku bagi pria. Pria lebih cenderung tidak setia saat pasangannya kurang menarik secara fisik.Status dan Kekuasaan: Pemicu Kepercayaan Diri
Selain itu, penelitian dari Psikolog Belanda Joris Lammers dan rekannya menunjukkan bahwa peningkatan status dan kekuasaan sosial juga berkaitan dengan perselingkuhan. Jabatan dan kedudukan yang tinggi dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang untuk menarik perhatian dari lawan (atau bahkan sesama) jenis.Perbedaan Gender: Dampak Perselingkuhan yang Berbeda
Penelitian terbaru (2022) di Jerman yang diterbitkan di Sage Journals mengungkapkan bahwa gender juga berperan dalam dinamika perselingkuhan. Yang mengejutkan, ternyata pria pelaku perselingkuhan lebih menderita dibandingkan wanita yang menginisasi pengkhianatan.Motivasi Perselingkuhan: Perbedaan antara Pria dan Wanita
Wanita yang memprakarsai perselingkuhan cenderung mengalami peningkatan dalam kesejahteraan (well-being) pribadi secara bertahap setelah peristiwa tersebut. Penulis berspekulasi bahwa perselingkuhan yang dilakukan wanita lebih sering dimotivasi oleh ketidakpuasan hubungan daripada pria. Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa perselingkuhan yang dilakukan karena alasan itu lebih cenderung mengarah pada hasil yang positif.Menyingkap Tabir Perselingkuhan: Mengapa Pria Lebih Rentan?
Faktor Biologis: Peran Hormon dan Kebutuhan Seksual
Salah satu faktor yang dapat menjelaskan mengapa pria lebih rentan terhadap perselingkuhan adalah perbedaan biologis antara pria dan wanita. Pria cenderung memiliki dorongan seksual yang lebih kuat dan lebih dipengaruhi oleh hormon-hormon tertentu, seperti testosteron, yang dapat meningkatkan hasrat seksual dan kecenderungan untuk mencari pasangan baru.Perbedaan Psikologis: Kebutuhan Ego dan Harga Diri
Selain faktor biologis, perbedaan psikologis antara pria dan wanita juga dapat memainkan peran penting. Pria seringkali lebih terdorong untuk membuktikan maskulinitas dan harga diri mereka, sehingga perselingkuhan dapat menjadi cara untuk meningkatkan ego dan mendapatkan pengakuan dari orang lain. Sementara itu, wanita cenderung lebih berorientasi pada hubungan dan emosional, sehingga perselingkuhan dapat berdampak lebih negatif bagi mereka.Faktor Sosial dan Budaya: Norma dan Ekspektasi yang Berbeda
Selain faktor biologis dan psikologis, norma dan ekspektasi sosial-budaya juga dapat mempengaruhi kecenderungan perselingkuhan pada pria. Dalam beberapa budaya, perselingkuhan pria dianggap lebih dapat diterima atau bahkan didorong, sementara wanita yang berselingkuh cenderung mendapat stigma yang lebih besar. Hal ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih permisif bagi pria untuk terlibat dalam perselingkuhan.Dampak Perselingkuhan: Perbedaan Reaksi antara Pria dan Wanita
Menariknya, penelitian juga menunjukkan bahwa dampak perselingkuhan berbeda antara pria dan wanita. Pria pelaku perselingkuhan cenderung mengalami penderitaan yang lebih besar dibandingkan wanita yang menginisasi pengkhianatan. Hal ini dapat disebabkan oleh perbedaan dalam motivasi, pemrosesan emosional, dan harapan dalam hubungan.Memperkuat Hubungan: Kunci Mencegah Perselingkuhan
Untuk mencegah perselingkuhan, baik pria maupun wanita perlu memperhatikan beberapa hal penting. Membangun komunikasi yang terbuka, meningkatkan kepuasan dalam hubungan, dan menjaga daya tarik fisik pasangan dapat menjadi langkah-langkah efektif untuk memperkuat ikatan dalam sebuah hubungan. Selain itu, memahami perbedaan gender dan menghindari norma-norma sosial yang permisif terhadap perselingkuhan juga dapat membantu mencegah perilaku tersebut.Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perselingkuhan dan perbedaan gender dalam dinamikanya, kita dapat lebih bijak dalam menyikapi isu ini. Upaya untuk membangun hubungan yang sehat dan saling menghargai menjadi kunci untuk mencegah terjadinya perselingkuhan dan menjaga keharmonisan dalam rumah tangga.