Gaya Hidup
Hindari! Ahli Harvard Sebut Menu Sarapan Ini Bisa Picu Stres
2024-09-12

Mengapa Mengurangi Makanan Olahan Dapat Meningkatkan Kesehatan Mental dan Fisik

Gangguan suasana hati dan stres adalah masalah yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Namun, ternyata hal tersebut dapat diatasi dengan mengurangi konsumsi makanan olahan, termasuk sereal yang sering dijadikan menu sarapan.

Makanan Olahan: Musuh Kesehatan Fisik dan Mental

Dampak Buruk Makanan Olahan Bagi Kesehatan

Menurut Dr. Uma Naidoo, direktur psikiatri nutrisi, gaya hidup, dan metabolik di Harvard, makanan olahan dapat merusak kesehatan fisik dan mental manusia. Sayangnya, makanan tersebut sudah terlanjur menyumbang setengah kalori dalam pola makan standar masyarakat Amerika.Makanan olahan diproduksi secara industri dan berbahan baku tanaman yang ditanam secara luas dan dimodifikasi secara genetik, seperti jagung, kedelai, dan gula. Proses produksi seringkali menghilangkan vitamin, mineral, dan serat alami dari makanan ini. Selain itu, makanan olahan juga mengandung bahan pengawet, bahan kimia, perasa buatan, pemanis, dan pewarna, serta asam lemak omega-6 yang tinggi dan asam lemak omega-3 yang rendah.Kombinasi bahan-bahan buatan, gula, rasio omega-6 serta omega-3 yang tinggi, dan kandungan nutrisi yang rendah membuat makanan olahan ultra bersifat inflamasi dan merusak mikrobioma. Jika manusia konsisten mengonsumsi makanan olahan ultra, hal itu dapat menyebabkan sejumlah komplikasi kesehatan fisik dan mental, mulai dari diabetes, obesitas, depresi, hingga kecemasan.

Sereal: Makanan Olahan yang Sering Dikaitkan dengan Dampak Buruk Kesehatan

Sereal, keripik, kue, kerupuk, saus salad, bumbu-bumbu instan, minuman manis, dan makanan beku adalah contoh makanan olahan ultra yang populer dan banyak dikonsumsi masyarakat dunia. Sayangnya, sereal sering dipromosikan sebagai makanan kesehatan, padahal kerap dikaitkan dengan peradangan kronis dan dampak kesehatan yang buruk.Sebagian besar sereal sarapan mengandung karbohidrat sederhana dengan tambahan gula. Mengonsumsi sereal untuk mengawali hari dapat menyebabkan lonjakan gula darah, yang kemudian dapat menyebabkan energi rendah, kabut otak, dan mudah tersinggung di kemudian hari. Selain itu, kondisi ini juga dapat memicu kebiasaan makan camilan manis.

Mengganti Sereal dengan Sarapan Seimbang

Untuk mengatasi masalah ini, Dr. Naidoo menyarankan untuk mengganti sereal dengan sarapan yang ideal, yaitu makanan yang padat nutrisi dan mengandung karbohidrat, lemak, dan protein seimbang. Ia menyarankan untuk memadukan makanan nabati utuh dengan protein dan lemak sehat. Sarapan yang seimbang dengan komponen-komponen ini akan memberi tenaga pada tubuh dan pikiran sepanjang pagi.Mengurangi asupan makanan olahan dan meningkatkan jumlah makanan utuh dapat mengurangi peradangan kronis, mengurangi risiko kekurangan nutrisi, dan menghasilkan mikrobioma yang lebih seimbang untuk meningkatkan kesehatan usus. Selain itu, hal ini juga dapat meningkatkan kebugaran mental melalui hubungan otak-usus, serta dalam mendukung kesehatan seluruh kelompok organ lain dan kesehatan metabolisme secara keseluruhan.
More Stories
see more