PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah meluncurkan inovasi teknologi bernama BRIBRAIN yang bertujuan untuk membuka dan mengoptimalkan potensi nasabah di daerah-daerah terpencil. Sistem ini menganalisis data nasabah BRI untuk memberikan saran strategis dalam pengembangan bisnis digital. Direktur Utama BRI, Sunarso, menjelaskan bahwa BRIBRAIN berfungsi sebagai pusat solusi kecerdasan buatan yang mencakup berbagai aspek operasional bank. Ini termasuk peningkatan profitabilitas, pengurangan risiko, dan efisiensi biaya. BRIBRAIN juga mendukung upaya BRI dalam memetakan kerapatan smartphone dan ekonomi di desa-desa dengan sistem BRIKodes.
Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi digital di wilayah-wilayah terpencil, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah merancang platform canggih bernama BRIBRAIN. Platform ini menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk menganalisis data nasabah dan memberikan rekomendasi strategis. BRIBRAIN dikembangkan dengan tujuan utama untuk meningkatkan efisiensi operasional bank serta mendukung nasabah di daerah-daerah yang belum sepenuhnya terjangkau oleh teknologi digital.
Sunarsyo, Direktur Utama BRI, menjelaskan bahwa BRIBRAIN berperan sebagai pusat integrasi solusi AI yang mencakup berbagai lini bisnis bank, mulai dari front office hingga back office. Dengan bantuan BRIBRAIN, BRI dapat lebih baik dalam mengelola data nasabah di daerah-daerah terpencil. Salah satu inovasi penting adalah sistem BRIKodes, yang memetakan kerapatan penggunaan smartphone dan aktivitas ekonomi di setiap desa. Saat ini, 97% desa sudah memiliki kode unik ini, memudahkan BRI dalam merumuskan strategi pengembangan bisnis yang tepat.
BRIBRAIN juga sedang mengeksplorasi potensi AI generatif untuk meningkatkan interaktivitas chatbot Sabrina dan otomatisasi pekerjaan karyawan, sehingga meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.
Dari perspektif seorang jurnalis, inisiatif BRIBRAIN menunjukkan komitmen kuat BRI dalam memanfaatkan teknologi untuk membantu masyarakat di daerah-daerah terpencil. Ini bukan hanya tentang peningkatan layanan perbankan, tetapi juga berkontribusi pada inklusi keuangan dan pembangunan ekonomi digital yang lebih luas. Langkah-langkah seperti ini akan sangat membantu dalam mempercepat transformasi digital di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang masih tertinggal dalam akses teknologi.