Pasar
IPO MR DIY: 90% Dana ke Kantong Pengendali, Rp4,71 T
2024-12-03
PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY), yang lebih dikenal sebagai MR. DIY, berencana untuk melaksanakan Initial Public Offering (IPO). Prospektus penawaran perdananya menunjukkan bahwa perusahaan akan menawarkan 2,52 miliar saham dengan harga penawaran antara Rp1.650 hingga Rp1.870 per saham. Jumlah saham ini terdiri dari 9% saham milik pemegang saham penjual Azara Alpina Sdn. Bhd. dan 1% saham baru.
Potensi Dana IPO dan Penggunaan
Dengan rentang harga penawaran tersebut, MR DIY berpotensi meraup dana IPO sekitar Rp 4,15 triliun hingga Rp 4,71 triliun. Prospektusnya mengungkapkan rencana penggunaan dana IPO, yang akan digunakan untuk pembayaran sebagian pokok utang, biaya pembukaan toko, dan modal kerja operasional anak usaha. Namun, hanya 10% dari total dana IPO yang digunakan untuk ketiga keperluan tersebut, sedangkan 90% sisanya masuk ke kantong pemegang saham sebelumnya sekaligus pengendali perusahaan.MR DIY akan menggunakan 60% dana IPO untuk pembayaran sebagian pokok utang ke bank CIMB Niaga. Data prospektus menunjukkan bahwa sampai dengan pertengahan tahun ini, saldo pinjaman tercatat Rp 1,28 triliun, dan akan dilunasi sebanyak Rp 280 miliar. Sekitar 30% dana IPO akan digunakan untuk biaya pembukaan toko baru di wilayah Jabodetabek, Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, dan Kepulauan Maluku pada 2025 – 2026. Terakhir, sekitar 10% akan disuntikkan sebagai modal kerja operasional anak usaha, PT Duta Sentosa Yasa.Kepemilikan dan Kapitalisasi Pasar
MR DIY diproyeksikan akan memiliki kapitalisasi pasar Rp 47,11 triliun apabila investor sepakat memberikan valuasi di harga tertinggi. Nilai pasar MR DIY akan 3,5 kali lebih besar dibandingkan dengan emiten ritel Grup Kawan Lama (ACES) dan nyaris 7 kali nilai pasar Erajaya Swasembada (ERAA). Ini menunjukkan bahwa MR DIY memiliki potensi yang cukup tinggi dalam pasar.Pendapatan dan Laba Bersih
Pada semester pertama tahun ini, MR DIY membukukan pendapatan Rp 3,21 triliun atau naik 93% secara tahunan (yoy), dengan laba bersih Rp 532 miliar dan naik 228% (yoy) dari periode yang sama tahun lalu. Sebaliknya, ACES pada periode yang sama membukukan pendapatan Rp 4,06 triliun dengan laba bersih RP 366 milia, sedangkan ERAA membukukan laba Rp 523 miliar hingga akhir Juni 2024. Perbandingan ini menunjukkan kinerja yang baik dari MR DIY di peringkat ritel.Jadwal Pelaksanaan IPO
Jadwal pelaksanaan IPO MR DIY sebagai berikut : Masa penawaran awal : 25 November – 3 Desember 2024, tanggal efektif : 11 Desember 2024, masa penawaran umum : 13 – 17 Desember 2024, tanggal penjatahan : 17 Desember 2024, tanggal distribusi : 18 Desember 2024, dan tanggal listing di BEI : 19 Desember 2024.(fsd/fsd)Saksikan video di bawah ini:Video: Anak Usaha ADRO Mau IPO, Intip Prospeknya!