Pasar
Jelang Pengumuman Cadangan, Dolar di Rp15.855/US$ Tidak Berubah
2024-12-06
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada awal pengumuman cadangan devisa oleh Bank Indonesia, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terbuka dalam keadaan stagnan. Menurut data Refinitiv pada perdagangan Jumat (12/6/2024), dolar mula-mula dibuka di Rp15.855/US$, sama seperti sebelumnya. Namun, sesaat setelahnya pada pukul 9.03 WIB, dolar AS mengalami penurunan sebesar 0,16% dan tercatat di Rp15.830/US$.

Pergerakan Rupiah dan Dampak Data

Hari ini, pergerakan rupiah akan sangat dipengaruhi oleh rilis data cadangan devisa RI. Selain itu, juga harus menghadapi tantangan dari rilis data tenaga kerja AS. Sebelumnya, BI telah melaporkan bahwa posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2024 mencapai US$ 151,2 miliar. Realisasi ini lebih tinggi dari sebelumnya yaitu US$ 149,9 miliar, dengan kenaikan sebesar US$ 1,3 miliar. Peningkatan posisi cadangan devisa ini disebabkan oleh penerimaan pajak dan jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah. Data tersebut menunjukkan bahwa cadangan devisa setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, dan berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Bank Indonesia menganggap bahwa cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.Pada sisi lain, dari sudut pandang eksternal, pelaku pasar perlu mengantisipasi Pidato Powell yang menyatakan bahwa ekonomi AS masih kuat dan pasar saat ini beralih menantikan data lebih lanjut terkait data payroll dan tingkat pengangguran negeri Paman Sam. Sebelumnya, Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa perekonomian AS saat ini lebih kuat daripada yang diperkirakan bank sentral pada September lalu ketika mulai menurunkan suku bunga. Ia juga memberikan sinyal bahwa ia mendukung langkah yang lebih hati-hati dalam pemotongan suku bunga ke depan.Sementara terkait data pasar tenaga kerja, ekonomi AS hanya menambah 12 ribu pekerjaan pada Oktober 2024, jauh di bawah 223 ribu yang direvisi turun pada September dan perkiraan 113 ribu. Angka ini merupakan pertumbuhan pekerjaan terendah sejak Desember 2020 ketika 243 ribu pekerjaan hilang karena dampak pemogokan di Boeing. Adapun tingkat pengangguran di AS berada di angka 4,1% pada bulan Oktober 2024, tidak berubah dari level terendah dalam tiga bulan pada bulan sebelumnya, dan sejalan dengan ekspektasi pasar. Jumlah pengangguran secara umum tidak berubah di angka 7 juta. Di antara mereka yang tidak memiliki pekerjaan, mereka yang kehilangan pekerjaan tetap sedikit naik menjadi 1,8 juta, sementara PHK sementara hanya sedikit berubah di angka 846 ribu. Pada gilirannya, pengangguran jangka panjang hanya sedikit berubah dari bulan sebelumnya di angka 1,6 juta. Sementara itu, tingkat partisipasi angkatan kerja turun 0,1 poin persentase menjadi 62,6%.CNBC INDONESIA RESEARCH(ras/ras)Saksikan video di bawah ini:Video: IHSG Ambruk Hingga Rupiah Nyaris Tembus Rp 16.000/USDNext ArticleRI Diramal Surplus Dagang, Dolar AS Turun ke Rp 16.130
More Stories
see more