Pasar
Jelang Tahun 2024, Rp47 Triliun Dana Asing Keluar dan Rupiah Nyaris Rp16.000/USD
2024-12-13
Pada akhir tahun 2024, kondisi nilai Tukar Rupiah menjadi sebuah permasalahan yang perlu diperhatikan. Saat ini, Rupiah masih dihadapkan pada tekanan yang cukup tinggi, terutama karena adanya net foreign sell dari pasar modal di negeri. Dalam perdagangan Jum’at (13/12), Rupiah terpantau mengalami penurunan sebesar 0,55% dan berada pada posisi Rp15.999 per Dolar AS. FX Analyst CNBC Indonesia, Revo Gilang Firdaus, mengungkapkan bahwa aliran capital outflow selama 9 pekan terakhir sangat besar, mencapai Rp47 Triliun Rupiah. Di sisi lain, DUS Dollar Index Chart atau DXY terus berkuat dan mencapai 107. Inflasi Amerika Serikat AS yang terus meningkat juga menjadi sentimen yang mendorong keluarnya dana asing dari pasar domestik dan menekan posisi Rupiah. Apa saja analisa pergerakan nilai tukar Rupiah di saat ini? Selengkapnya, simak dialog FX Analyst CNBC Indonesia, Revo Gilang Firdaus dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Jum’at, 13/12/2024).

Ketika Tukar Rupiah di Akhir Tahun 2024

Persebaran Capital Outflow

Dalam 9 pekan terakhir, aliran capital outflow yang terjadi sangat besar. Data menunjukkan bahwa jumlahnya mencapai Rp47 Triliun Rupiah. Ini merupakan permasalahan yang perlu diantisipasi, karena aliran capital tersebut dapat memiliki dampak signifikan pada nilai Tukar Rupiah. Capital outflow dapat mengakibatkan penurunan nilai Rupiah, karena ada lebih banyak dana yang keluar dari negeri. Hal ini dapat menjadi masalah bagi ekonomi Indonesia, terutama bagi sektor eksport dan industri yang tergantung pada impor.

Inflasi di AS dan Dampak pada Rupiah

Inflasi di Amerika Serikat AS terus naik, dan hal ini menjadi salah satu faktor yang mendorong keluarnya dana asing dari pasar domestik. Ketika inflasi tinggi, investasi di AS menjadi kurang menguntungkan, dan investor lebih memilih untuk menginvestasikan dana di negara lain. Hal ini menyebabkan keluarnya dana asing dari Indonesia dan menekan posisi Rupiah. Inflasi juga dapat mengakibatkan kenaikan harga barang-barang, sehingga menurunkan daya beli masyarakat.

Pengaruh DXY pada Rupiah

DUS Dollar Index Chart atau DXY terus menguat dan mencapai 107. Hal ini memiliki dampak langsung pada nilai Tukar Rupiah. Ketika DXY kuat, nilai Dolar AS akan naik, dan nilai Rupiah akan turun. Hal ini karena Dolar AS menjadi lebih kuat dibandingkan dengan mata uang lainnya. DXY adalah indeks yang mengukur kekuatan Dolar AS terhadap sejumlah mata uang lain. Ketika DXY naik, artinya Dolar AS lebih kuat, dan nilai Rupiah akan lebih lemah.
More Stories
see more