Insiden tragis terjadi di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan, menimpa seorang wanita muda. Korban ditemukan tewas setelah mengalami penganiayaan berat. Informasi awal menyebutkan bahwa pelaku adalah anggota TNI bernama Pratu TS, yang juga merupakan kekasih korban. Situasi ini memicu penangkapan dan penyelidikan mendalam.

Pengungkapan kasus ini dimulai ketika pihak militer mengetahui bahwa Pratu TS telah absen tanpa izin sejak 19 Januari 2025. Setelah dilakukan pencarian intensif, TS akhirnya ditangkap di daerah Medang. Selama pemeriksaan, TS mengaku telah melakukan kekerasan yang fatal terhadap rekan wanitanya. Koordinasi dengan Denpom Jaya 1/Tangerang kemudian dilakukan untuk menyelidiki lokasi kejadian. Jenazah korban ditemukan dan dievakuasi ke RSUD Tangerang untuk dilakukan otopsi.

Kasus ini menunjukkan pentingnya menjaga integritas dan etika dalam setiap aspek kehidupan, termasuk di lingkungan militer. Insiden seperti ini tidak hanya merusak reputasi institusi, tetapi juga menimbulkan trauma mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat luas. Harapannya, langkah-langkah hukum dan rehabilitasi dapat dilakukan secara transparan untuk mengembalikan kepercayaan publik dan mencegah terulangnya peristiwa serupa.