Pengusaha asal Sukabumi, Adrian Zecha, telah mencatatkan namanya dalam industri perhotelan global melalui penciptaan jaringan hotel Aman. Meskipun lahir di keluarga yang berpengaruh dan sukses, Adrian menghadapi tantangan besar ketika bisnis keluarganya terpaksa ditutup akibat nasionalisasi pada tahun 1950-an. Namun, pengalamannya sebagai jurnalis wisata membantu membangkitkan minatnya di bidang ini. Pada tahun 1988, Adrian mendirikan hotel pertamanya, Amanpuri, dengan konsep unik yang menekankan kenyamanan dan eksklusivitas. Konsep inovatif ini menjadi fondasi kesuksesan Aman Group hingga saat ini.
Adrian Zecha berasal dari latar belakang keluarga Tionghoa terhormat di Sukabumi. Ayahnya merupakan lulusan pertama Indonesia dari Lowa University, sementara saudara-saudaranya menduduki posisi penting di pemerintahan kolonial. Namun, nasib berubah ketika Presiden Sukarno melakukan nasionalisasi perusahaan swasta, menyebabkan keluarga Zecha kehilangan segalanya dan terpaksa pindah ke Singapura. Meski begitu, pengalaman ini tidak meruntuhkan semangat Adrian untuk sukses.
Melalui karirnya sebagai jurnalis wisata, Adrian mendapatkan inspirasi untuk masuk ke dunia perhotelan. Dia merasa bahwa konsep hotel mainstream pada masa itu kurang memberikan kenyamanan kepada tamu. Adrian ingin menciptakan tempat yang lebih intim dan damai, sehingga dia mendirikan Amanpuri di Phuket, Thailand pada tahun 1987. Hotel ini hanya memiliki 50 kamar dengan tujuan menjaga eksklusivitas dan memberikan layanan terbaik kepada setiap tamu. Konsep ini menjadi ciri khas Aman Group dan berkontribusi pada popularitas mereka di seluruh dunia.
Selain fokus pada jumlah kamar yang terbatas, Adrian juga memperhatikan lokasi strategis untuk setiap hotel. Dia sering memilih destinasi wisata terpencil yang belum banyak diketahui orang. Strategi ini memungkinkan Aman Group untuk memberikan pengalaman eksklusif kepada tamu mereka. Dengan pendekatan ini, Aman berhasil menciptakan reputasi sebagai jaringan hotel yang mampu menawarkan suasana tenang dan pribadi kepada para pelanggannya.
Kesuksesan Aman Group tidak lepas dari filosofi Adrian tentang kenyamanan dan kedamaian. Setiap hotel dibangun dengan prinsip yang sama: memberikan rasa damai kepada pengunjung. Nama "Aman" sendiri diambil dari Bahasa Sanskrit yang berarti "damai". Filosofi ini tercermin dalam desain interior, layanan, dan lingkungan sekitar hotel. Seiring waktu, Aman Group berkembang pesat dan kini beroperasi di lebih dari 20 negara. Meski kepemimpinan telah berpindah ke Vladislav Doronin, warisan Adrian tetap hidup dalam setiap sudut jaringan hotel ini.