Pasar
Pergerakan IHSG dan Kebijakan Ekonomi Global serta Domestik
2025-01-24

Pasar saham Indonesia mengalami fluktuasi pada awal perdagangan Jumat, 24 Januari 2025. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan dengan penguatan, namun cenderung melemah beberapa menit kemudian. Selain itu, berbagai faktor domestik dan internasional mempengaruhi pergerakan pasar, termasuk kebijakan ekonomi pemerintah AS dan instruksi efisiensi anggaran dari Presiden Indonesia.

Kebijakan Ekonomi Trump dan Dampaknya pada Pasar Global

Dalam pidatonya di World Economic Forum, Presiden AS Donald Trump menyoroti pentingnya penurunan suku bunga global untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Meskipun pidato tersebut tidak secara langsung menyebut The Federal Reserve, Trump menekankan perlunya penyesuaian kebijakan moneter yang lebih longgar. Pendekatan proteksionis Trump terhadap hubungan perdagangan global telah menciptakan ketidakpastian bagi pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.

Pidato Trump di forum internasional ini menjadi sorotan utama, di mana ia menyerukan penurunan suku bunga sebagai langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Dia juga menyampaikan tekadnya untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina dan merencanakan perang dagang baru. Hubungan yang kurang harmonis antara Trump dan The Fed, khususnya dengan Chairman Jerome Powell, telah sering kali menjadi topik diskusi. Trump dikenal sering mengkritik Powell, bahkan menyebutnya sebagai "bodoh" dalam beberapa kesempatan. Pernyataan-pernyataan ini menambah ketidakpastian di pasar global, terutama bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia yang rentan terhadap gejolak ekonomi internasional.

Instruksi Efisiensi Anggaran dan Dampaknya pada Ekonomi Indonesia

Presiden Indonesia Prabowo Subianto mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 1/2025 yang bertujuan memangkas anggaran belanja sebesar Rp 306,69 triliun. Langkah ini bertujuan mengalihkan dana untuk mendukung program prioritas seperti Makan Bergizi Gratis (MBG). Meski demikian, efisiensi anggaran ini dapat memengaruhi dinamika pelaksanaan program di daerah, terutama pemotongan belanja seremonial dan perjalanan dinas.

Instruksi ini bertujuan untuk memperkuat daya tahan ekonomi Indonesia di tengah tantangan global. Efisiensi anggaran ini diperkirakan akan mengurangi defisit anggaran, meningkatkan kepercayaan investor, dan mengurangi penerbitan utang. Namun, dampak jangka pendeknya adalah penurunan laju pertumbuhan ekonomi karena berkurangnya konsumsi pemerintah. Meskipun demikian, pengelolaan anggaran yang prudent ini diharapkan dapat mendukung stabilitas pasar dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Sinergi antara pemerintah, pelaku pasar, dan emiten menjadi kunci untuk menjaga stabilitas pasar serta mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

More Stories
see more