Pada abad ke-20, seorang pemuda dari Fujian, Tiongkok, menempuh perjalanan panjang dan penuh tantangan menuju Indonesia. Melalui berbagai rintangan hidup, ia akhirnya meraih kesuksesan sebagai pengusaha alat rumah tangga yang terkenal. Kisah ini menggambarkan bagaimana kerja keras dan ketekunan dapat membawa seseorang mencapai puncak prestasi dalam dunia bisnis. Lin Xueshan, yang kemudian dikenal sebagai Alim Husin, memulai usahanya di Surabaya dengan memproduksi alat masak aluminium. Putranya, Alim Markus, melanjutkan jejak ayahnya dan mengembangkan perusahaan menjadi Maspion Group, sebuah konglomerat multinasional yang sukses.
Di awal abad 20-an, seorang pemuda bernama Lin Xueshan meninggalkan kampung halamannya di Fujian, Tiongkok, untuk mencari nasib di tanah asing. Setelah berhari-hari mengarungi lautan yang ganas, ia tiba di pelabuhan Surabaya. Di kota pelabuhan ini, Lin Xueshan memulai hidup baru dan berganti nama menjadi Alim Husin. Ia mendirikan UD Logam Djawa pada tahun 1960-an, sebuah usaha pembuatan alat masak aluminium. Sukses dalam usahanya, Alim Husin menikah dan memiliki anak laki-laki tertua, Lin Wenguang, yang kemudian dikenal sebagai Alim Markus.
Berbekal pendidikan formal dan kursus bahasa asing, Alim Markus meneruskan tongkat estafet usaha keluarganya. Pada tahun 1971, ia bersama ayahnya mendirikan Jin Feng, yang kemudian berkembang menjadi Maspion. Perusahaan ini mulai memproduksi berbagai jenis alat rumah tangga seperti kompor dan ember. Seiring waktu, Maspion berkembang pesat dan menjadi pemimpin pasar di industri alat rumah tangga. Dengan semboyan "cintailah produk-produk dalam negeri", Maspion berhasil menembus pasar internasional, termasuk Amerika Serikat, Jepang, Australia, Eropa, dan Timur Tengah. Pada tahun 1995, Maspion mencatatkan pendapatan ekspor hingga US$ 100 juta dan mendirikan cabang di Kanada. Selain itu, perusahaan juga berekspansi ke sektor perbankan dengan mendirikan Bank Maspion pada tahun 1989.
Saat ini, Maspion Group telah berkembang menjadi konglomerat besar dengan delapan kategori bisnis utama, termasuk layanan produk konsumen, konstruksi, hotel, properti, perbankan, perdagangan, infrastruktur, dan energi. Anak perusahaan seperti PT Indalex, PT Indal Aluminium Industry, dan PT Maspion Trading merupakan bukti nyata keberhasilan keluarga ini dalam menjalankan bisnis mereka.
Dari kisah ini, kita belajar bahwa kesuksesan tidak datang dengan mudah. Dibutuhkan kerja keras, ketekunan, dan keberanian menghadapi tantangan. Kisah Alim Husin dan Alim Markus mengajarkan bahwa dengan tekad kuat dan visi jelas, seseorang dapat mencapai puncak kesuksesan, bahkan di tanah asing. Mereka juga memberikan inspirasi tentang pentingnya mendukung produk lokal dan membangun bisnis yang berkelanjutan serta berdaya saing global.