Pasar
Kisah Sukses Wang Ning: Dari Pekerja Biasa Hingga Miliarder Mainan Boneka
2024-11-17
Siapa sangka, seorang konglomerat asal China bernama Wang Ning telah berhasil membangun sebuah perusahaan mainan yang kini menjadi salah satu raksasa di industri ini. Bermula dari sebuah ide sederhana, Wang Ning mampu mengubah Pop Mart, perusahaan mainannya, menjadi sebuah fenomena global yang menguasai pasar mainan di China dan merambah ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

Menjadi Miliarder Muda Berkat Keberanian Berwirausaha

Dari Pekerja Biasa Hingga Pengusaha Sukses

Wang Ning lahir di Provinsi Henan, China pada tahun 1987. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Universitas Zhengzhou dengan gelar sarjana periklanan, ia bekerja di perusahaan media digital Sina, anak usaha Weibo. Namun, Wang Ning tidak puas dengan pekerjaannya dan memutuskan untuk menjadi seorang pengusaha.Perjalanan Wang Ning ke Hong Kong menjadi titik balik dalam hidupnya. Ia terinspirasi oleh jaringan ritel Hong Kong yang menjual berbagai macam produk tren, dan memutuskan untuk membawa konsep yang sama ke China. Pada tahun 2010, Wang Ning mendirikan Pop Mart, sebuah perusahaan mainan yang berfokus pada produk-produk unik dan tren.

Menemukan Kesuksesan Melalui Fokus pada Mainan Karakter

Awal perjalanan bisnis Pop Mart tidak semulus yang diharapkan. Wang Ning menghadapi berbagai tantangan, mulai dari manajemen inventori hingga layanan pelanggan. Namun, ia tidak menyerah dan terus mencari produk yang cocok dengan konsumen.Keberuntungan datang pada tahun 2014, saat Wang Ning bertemu dengan sekelompok teman sekelas di Sekolah Manajemen Guanghua Universitas Peking. Mereka berpikiran sama dan bergabung ke dalam manajemen perusahaan Pop Mart.Pada saat itu, Wang Ning memutuskan untuk fokus pada mainan karakter yang dijual dalam kotak misteri (blind box), seperti yang dilakukan mesin penjual kapsul gashapon di Jepang. Ia juga memiliki ide untuk menggandeng sejumlah seniman guna mengembangkan karakter boneka yang ada di dalam kotak misteri tersebut.

Kolaborasi dengan Seniman Menghasilkan Karakter Ikonik

Salah satu kolaborasi yang paling terkenal adalah dengan seniman Hong Kong, Kenny Wong, yang menciptakan karakter wanita berwajah bulat dan bermata besar bernama Molly. Karakter ini menjadi sangat populer di kalangan generasi muda China.Selain Molly, ada pula karakter Labubu ciptaan Kasing Lung. Monster mirip kelinci lucu ini diciptakan Lung pada tahun 2015, dan Pop Mart menandatangani perjanjian lisensi eksklusif Labubu pada tahun 2019.Popularitas Labubu meroket setelah Lisa, anggota girlband Korea Selatan Blackpink, menggunakannya sebagai gantungan kunci. Bahkan, orang rela antre dari pagi demi mendapatkan edisi terbatas mainan monster kelinci itu saat pembukaan gerai pertama Pop Mart di Indonesia.

Bertahan di Tengah Pandemi dengan Strategi Digital

Saat pandemi COVID-19 melanda, Pop Mart sukses melaluinya. Wang Ning mengarahkan perusahaan untuk mengalihkan penjualan dari gerai fisik ke e-commerce, termasuk melalui platform milik perusahaan Paqu dan situs belanja Tmall.Strategi digital ini terbukti efektif, terbukti dari peningkatan penjualan Pop Mart yang signifikan. Pada tahun 2018, penjualan Pop Mart mencapai US$73 juta, dan pada Hari Lajang 2019, perusahaan ini berhasil meraup penjualan US$22 juta dalam sehari.Berkat keberhasilan bisnisnya, Wang Ning kini masuk ke dalam daftar orang terkaya di dunia dengan total kekayaan mencapai US$4,2 miliar atau sekitar Rp63,35 triliun. Kisah sukses Wang Ning menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang ingin memulai usaha sendiri.
More Stories
see more