Pada bulan ini, Qudwah Indonesia mengadakan forum internasional yang bertujuan memperkuat kerja sama antara berbagai negara dalam membantu rakyat Palestina. Forum ini fokus pada pembangunan kembali fasilitas kesehatan di Gaza, dengan partisipasi dari lembaga-lembaga amal dan organisasi kemanusiaan. Acara ini melibatkan perwakilan dari empat negara dan mendiskusikan proyek-proyek penting seperti pembangunan Rumah Sakit Abu Yusuf Annajar. Para peserta menekankan pentingnya dukungan pemerintah dan kolaborasi internasional untuk mencapai tujuan tersebut.

Forum Kolaborasi Indonesia-Palestina 2025: Membangun Kembali Harapan di Gaza

Pada hari ini, di Jakarta, digelar acara penting yang bertujuan memperkuat solidaritas internasional terhadap rakyat Palestina. Forum Kolaborasi Indonesia-Palestina 2025 menjadi platform bagi lebih dari 30 lembaga amal dan penggalang dana dari berbagai negara untuk membahas rencana pemulihan fasilitas kesehatan di Gaza. Perwakilan dari Indonesia, Malaysia, Turki, dan Yaman hadir dalam acara ini, bersama dengan organisasi-organisasi kemanusiaan lainnya.

Direktur Qudwah Indonesia, Lukman Hakim, menjelaskan bahwa prioritas utama adalah membangun kembali Rumah Sakit Abu Yusuf Annajar di Rafah, yang telah rusak parah akibat konflik. Rumah sakit ini melayani sekitar 250 ribu jiwa di daerah yang padat penduduk. Proyek ini membutuhkan dana sebesar Rp20 miliar dan direncanakan diselesaikan dalam waktu 6 hingga 12 bulan. "Kami percaya bahwa dengan kerjasama yang erat, kita dapat merealisasikan harapan ini," ujar Lukman.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof. Sudarmoto, menekankan bahwa pembangunan rumah sakit ini bukan hanya tentang infrastruktur, tetapi juga melestarikan fungsi sejarahnya. Dia berencana untuk membawa isu ini ke forum-forum internasional seperti Konferensi Asia-Afrika agar mendapatkan dukungan yang lebih luas.

Berita ini memberikan inspirasi tentang bagaimana kolaborasi internasional dapat membantu masyarakat yang terdampak oleh konflik. Melalui inisiatif seperti ini, kita melihat betapa pentingnya solidaritas global dalam mengatasi tantangan kemanusiaan. Semoga langkah-langkah ini dapat mendorong lebih banyak negara dan organisasi untuk turut berkontribusi dalam upaya pemulihan dan pembangunan di wilayah-wilayah yang membutuhkan.