Berita
Kolaborasi Strategis antara Kemenekraf dan BPOM untuk Mendorong Pertumbuhan UMKM
2025-02-08

Pertemuan antara Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya dengan Kepala BPOM Taruna Ikrar menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Diskusi ini mencakup rencana kerja sama yang inovatif dan fokus pada peningkatan kualitas produk serta sumber daya manusia. Kedua pihak sepakat membentuk tim kecil untuk menyusun nota kesepahaman yang akan mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional.

Meningkatkan Daya Saing UMKM Melalui Kerja Sama Strategis

Teuku Riefky Harsya menekankan bahwa kolaborasi antara Kementerian Ekonomi Kreatif dan BPOM sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dia menjelaskan bahwa UMKM harus menjadi subsektor ekonomi kreatif yang mampu menciptakan lapangan kerja lebih luas. Dengan tren ekonomi kreatif yang terus berkembang, kerja sama ini akan membantu usaha kecil naik kelas dan meningkatkan kualitas produk mereka.

Kolaborasi ini juga bertujuan untuk memfasilitasi UMKM dalam memenuhi standar yang diperlukan untuk masuk ke pasar yang lebih luas. Data BPS menunjukkan bahwa tenaga kerja di sektor UMKM telah meningkat 80% dalam satu dekade terakhir. Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%, perbaikan kualitas produk UMKM, terutama di bidang obat tradisional, suplemen kesehatan, dan kosmetik, menjadi prioritas utama. BPOM berperan penting dalam proses sertifikasi dan pendampingan guna meningkatkan daya saing produk lokal.

Program dan Inisiatif BPOM untuk Mendukung UMKM

Kepala BPOM Taruna Ikrar menegaskan komitmen lembaganya dalam menjamin keamanan, stabilitas, dan standar produk UMKM. BPOM memiliki berbagai program yang mendukung UMKM, seperti Wellness Festival dan Program Desa Pangan Aman. Lembaga ini siap mendukung peningkatan ekonomi melalui pengawasan dan sertifikasi produk UMKM. Saat ini, jumlah UMKM mencapai 4,7 juta unit dengan kontribusi ekonomi hampir Rp6.000 triliun dari sektor pangan, obat tradisional, suplemen makanan, kosmetik, dan garam farmasi.

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi dari Kemenekraf dan BPOM, termasuk Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Cecep Rukendi dan Direktur Pengembangan Sistem Pemasaran dan Hubungan Kelembagaan Radi Manggala. Tim kecil yang dibentuk akan menyusun rencana kerja sama yang dituangkan dalam nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU). Tidak hanya bersifat normatif, MoU ini juga inovatif dengan fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pengelolaan kekayaan intelektual di sektor UMKM.

More Stories
see more