Puncak, Bogor, dan sekitarnya mengalami hujan lebat yang menyebabkan ketinggian air di Bendung Katulampa mencapai 110 sentimeter. Status siaga 3 diberlakukan, dan warga Jakarta diminta waspada terhadap potensi banjir akibat aliran air dari daerah tersebut. Debit air Sungai Ciliwung mencapai 161.00 liter per detik dan diperkirakan akan mencapai Jakarta dalam waktu 9 hingga 12 jam. BMKG juga mengeluarkan peringatan cuaca untuk wilayah Jabodetabek.

Penyebab Kenaikan Air di Bendung Katulampa

Hujan deras yang melanda kawasan Puncak dan Bogor telah menimbulkan peningkatan signifikan pada ketinggian air di Bendung Katulampa. Pada awalnya, tingkat air hanya berada di 20 sentimeter, namun naik drastis menjadi 110 sentimeter dalam kurun waktu satu jam. Situasi ini memicu penerapan status siaga 3, yang menunjukkan risiko banjir yang cukup tinggi.

Petugas Bendung Katulampa, M Jaenudin, menjelaskan bahwa kondisi ini disebabkan oleh intensitas hujan yang sangat tinggi. Dalam rentang waktu singkat, debit air Sungai Ciliwung meningkat hingga 161.00 liter per detik. Hal ini membuat aliran air menuju Jakarta semakin cepat dan berpotensi menyebabkan banjir di beberapa wilayah. Petugas terus memantau situasi dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat untuk antisipasi dini.

Peringatan Cuaca dan Antisipasi Banjir

BMKG telah mengeluarkan peringatan dini mengenai kondisi cuaca di wilayah Jabodetabek. Daerah tersebut berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang hingga sore hari. Warga diminta untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan cuaca terbaru.

Berdasarkan data yang diperoleh, air Sungai Ciliwung yang mengalir melalui Bendung Katulampa diperkirakan akan mencapai Jakarta dalam waktu 9 hingga 12 jam ke depan. Otoritas setempat telah mengambil langkah-langkah antisipatif untuk memitigasi dampak banjir. Warga Jakarta dianjurkan untuk mempersiapkan diri dengan memperhatikan peringatan cuaca dan mengikuti instruksi dari otoritas terkait. Langkah-langkah ini bertujuan untuk memastikan keselamatan dan kesiapsiagaan masyarakat di tengah potensi bencana alam.