Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan bahwa konflik di Ukraina mungkin akan berakhir dalam jangka waktu singkat jika pasokan keuangan dan senjata dari Barat terputus. Dalam wawancara dengan wartawan Pavel Zarubin pada Selasa (28/1/2025), Putin menekankan bahwa tanpa dukungan dari negara-negara Barat, Ukraina tidak akan mampu bertahan lama.
Persyaratan perdamaian telah disampaikan secara jelas oleh Moskow, menurut Putin. Dia menyatakan bahwa proses perdamaian dapat berlangsung dengan cepat jika pihak yang mendukung Kiev benar-benar menginginkan solusi damai. Salah satu tindakan konkret yang dapat dilakukan adalah pembatalan dekrit yang melarang perundingan dengan Rusia. Tanpa langkah ini, setiap upaya perundingan akan dianggap tidak sah, seperti yang dinyatakan oleh Putin.
Dukungan finansial dan militer dari Amerika Serikat serta sekutu-sekutu lainnya kepada Ukraina mencapai lebih dari USD200 miliar, mencakup berbagai bentuk bantuan mulai dari persenjataan hingga pembayaran gaji pegawai pemerintah. Kremlin memandang intervensi ini sebagai usaha untuk menjadikan Barat sebagai pihak aktif dalam konflik, meskipun hal ini dibantah oleh Washington dan Brussels.
Berakhirnya konflik melalui dialog dan kesediaan semua pihak untuk bernegosiasi merupakan jalur terbaik menuju perdamaian. Perdamaian yang tulus dan berkelanjutan hanya dapat dicapai melalui saling pengertian dan komitmen bersama untuk mengakhiri pertumpahan darah. Dengan demikian, harapan bagi kedamaian di wilayah tersebut tetap ada, asalkan semua pihak mau membuka pintu untuk diskusi dan kerja sama.