Peristiwa yang mengguncang dua kerajaan besar di Nusantara, yakni Kerajaan Sunda dan Majapahit, terjadi setelah perang yang berawal dari rencana pernikahan. Rencana tersebut awalnya bertujuan untuk mempererat hubungan kedua kerajaan, namun berakhir dengan konflik yang menimbulkan duka mendalam. Akibat perang ini, sang raja Majapahit kehilangan calon istrinya dan hubungan antara kedua kerajaan menjadi semakin tegang. Selain itu, perang juga memiliki dampak signifikan terhadap nasib tokoh penting seperti Gajah Mada.
Bermula dari sebuah rencana pernikahan antara Raja Majapahit dengan putri Kerajaan Sunda, situasi berubah drastis karena intervensi dari seorang pejabat tinggi. Konflik ini dapat dicegah jika rombongan Kerajaan Sunda diperlakukan dengan hormat oleh pihak Majapahit. Namun, ketidakpatutan dalam penyambutan menyebabkan insiden yang tragis. Perang Bubat bukan hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga merenggangkan hubungan diplomatik antara kedua kerajaan. Keputusan yang diambil oleh para pemimpin saat itu telah membentuk arah sejarah Nusantara.
Setelah perang berakhir, Hayam Wuruk, Raja Majapahit, merasakan kesedihan mendalam atas hilangnya calon istrinya. Putri Sunda yang direncanakan menjadi pendamping hidupnya memilih mengakhiri hidupnya usai tragedi tersebut. Meski Hayam Wuruk menyampaikan permintaan maaf kepada pihak Sunda, hal tersebut tidak cukup untuk memperbaiki hubungan antar kerajaan. Bahkan, Gajah Mada, salah satu tokoh utama Majapahit, kehilangan wewenang politiknya dan gagasan besar tentang Nusantara tidak lagi dapat direalisasikan.
Dalam catatan sejarah, Prabu Linggabuana Wisesa, raja Sunda yang gugur dalam pertempuran, mendapat penghargaan dan julukan mulia dari masyarakat. Putranya kemudian dilantik sebagai penerus tahta dengan gelar terhormat. Sedangkan bagi Gajah Mada, ia memilih jalan lain menjauh dari urusan politik, bahkan beberapa sumber mencatat bahwa ia meninggal dunia dengan cara yang unik.
Pelajaran yang dapat diambil dari Perang Bubat adalah betapa pentingnya sikap saling menghormati dan diplomasi dalam menjalin hubungan antar kerajaan. Tragedi ini telah membuktikan bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi yang dapat merubah jalannya sejarah. Peristiwa ini juga mengingatkan kita akan nilai-nilai kemanusiaan dan bagaimana perselisihan bisa merenggangkan ikatan persaudaraan.