Pada malam penganugerahan Grammy, seorang selebriti kontroversial dan istrinya menjadi sorotan publik. Insiden ini memicu perdebatan tentang etika dan representasi gender dalam industri hiburan. Rapper terkenal tersebut dituduh meminta istrinya untuk tampil dengan pakaian yang sangat minim di karpet merah. Keputusan ini mendapat kritik dari berbagai kalangan, termasuk fotografer fesyen yang menganggapnya sebagai bentuk eksploitasi. Peristiwa ini juga mempengaruhi interaksi antara pasangan tersebut dengan media sosial, menimbulkan reaksi dari pengguna platform tersebut.
Pada malam yang penuh warna, di Los Angeles, sebuah insiden mengejutkan terjadi saat penganugerahan Grammy ke-67 pada tanggal 2 Februari 2025. Seorang artis musik hip-hop terkenal, yang berusia 47 tahun, membawa istrinya, Bianca Censori, ke acara bergengsi ini. Di red carpet, Bianca tampil dengan mantel bulu hitam yang kemudian ia lepas, mengungkap gaun lace tembus pandang. Suami Bianca, yang mengenakan setelan hitam, berdiri di sampingnya dengan ekspresi serius.
Peristiwa ini menciptakan kehebohan di media sosial. Fotografer fesyen Chiara Glionna mengecam aksi tersebut di kolom komentar Instagram sang rapper. Dia menyoroti ketidakseimbangan dalam penampilan pria dan wanita, serta isu objektifikasi tubuh wanita. Sang artis balas menyerang dengan memposting tangkapan layar unggahan Glionna, yang menunjukkan bahwa dia pernah memotretnya dalam situasi serupa. Hal ini memicu lebih banyak diskusi dan kritik terhadap perilaku artis tersebut.
Berita ini semakin berkembang ketika beberapa sumber melaporkan bahwa pasangan tersebut meninggalkan acara, meskipun alasan pastinya masih dipertanyakan. Beberapa menyatakan bahwa mereka diusir, sementara yang lain percaya bahwa mereka pergi atas kemauan sendiri. Analisis bahasa tubuh dan bibir juga menunjukkan bahwa Bianca tampak cemas dan gugup selama sesi red carpet.
Peristiwa ini mengingatkan kita akan pentingnya kesadaran dan empati dalam industri hiburan. Diskusi tentang etika dan perlakuan yang adil kepada semua individu, terutama wanita, harus terus dilakukan. Publik perlu lebih bijaksana dalam menilai tindakan selebriti dan memastikan bahwa suara yang lebih lemah didengar dan dihargai.