Berbagai penelitian terbaru menunjukkan bahwa mikroplastik, partikel plastik berukuran sangat kecil, telah ditemukan di berbagai bagian tubuh manusia, termasuk otak, air mani, ASI, hati, plasenta bayi, dan sumsum tulang. Mikroplastik dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan udara yang kita hirup. Penelitian yang dipublikasikan di Environmental Research dan Environmental Science mengungkapkan bahwa sejumlah besar makanan sehari-hari mengandung mikroplastik, mulai dari protein hewani hingga buah dan sayuran. Hasil penelitian ini mencengangkan, dengan hampir 90% sampel makanan yang diperiksa mengandung mikroplastik.
Para peneliti telah mengamati lebih dari 12 jenis protein yang umum dikonsumsi, termasuk daging sapi, udang, dada ayam, daging babi, makanan laut, tahu, dan alternatif daging nabati. Udang yang dilapisi tepung roti ternyata mengandung jumlah mikroplastik tertinggi, dengan rata-rata lebih dari 300 potongan per sajian. Nugget nabati berada di posisi kedua, diikuti oleh nugget ayam dan stik ikan pollock. Protein yang paling sedikit terkontaminasi adalah dada ayam, daging babi panggang, dan tahu.
Buah dan sayuran juga tidak luput dari kontaminasi mikroplastik. Penelitian menemukan bahwa apel dan wortel memiliki tingkat kontaminasi tertinggi, dengan lebih dari 100.000 mikroplastik per gram. Partikel plastik terkecil ditemukan pada wortel, sementara potongan plastik terbesar ada pada selada. Studi ini menunjukkan bahwa bahkan makanan yang dianggap sehat dan alami seperti buah dan sayuran masih bisa mengandung mikroplastik.
Penelitian ini mengingatkan kita akan pentingnya memperhatikan kualitas makanan yang kita konsumsi setiap hari. Dengan hampir 90% sampel makanan yang positif mengandung mikroplastik, langkah-langkah untuk mengurangi paparan plastik menjadi semakin mendesak. Menghindari penggunaan produk plastik sekali pakai dan memilih bahan makanan yang lebih aman dapat membantu mengurangi risiko kontaminasi mikroplastik dalam tubuh kita.