Pasar
Korsel Darurat Militer, Indeks Kospi dan Kosdaq Cenderung Lemah
2024-12-04
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham Asia Pasifik mengalami penurunan setelah pemerintah Korea Selatan mengumumkan peristiwa darurat militer. Kospi terancam dengan penurunan hampir 2%, sementara Indeks Kospi negara tersebut turun 1,6% dan Kosdaq turun 1,9%. Hal ini mengakibatkan kerugian beberapa investor setelah laporan mengenai kemungkinan penggunaan dana untuk menopang pasar.
Impak Pasar Asia-Pasifik lainnya
Pasar Asia-Pasifik lainnya memiliki pergerakan bervariasi karena investor mencerna peristiwa di Korea Selatan. Nikkei 225 Jepang diperdagangkan 0,1% lebih rendah, dan Topix turun 0,2%. Indeks Hang Seng Hong Kong berjangka berada pada level 19.785, lebih tinggi dari penutupan terakhir HSI di level 19.746,32.Kekuatan Kekuasaan dan Konflik Politik
Keputusan mengejutkan Presiden Yoon Suk Yeol untuk mendeklarasikan darurat militer pada Selasa (3/12/2024) malam telah memicu kegemparan politik di dalam negeri. Langkah ini menjadi puncak dari serangkaian konflik dengan oposisi domestik, media, bahkan partainya sendiri, Partai Kekuatan Rakyat. Meskipun Yoon menarik kembali deklarasi itu hanya beberapa jam kemudian setelah parlemen memblokir langkah tersebut, keputusan itu telah memicu pertanyaan serius tentang masa depan politiknya.Adapun Yoon beralasan ada kekuatan pro-komunis dan pro-Korea Utara yang mencoba mengganggu stabilitas negara. Namun, pendukung PPP seperti David Rhee berpendapat bahwa “kekuatan komunis? Itu dogma Yoon, bukan fakta.” Jenny Town dari lembaga pemikir Stimson Center menggambarkan langkah tersebut sebagai “tindakan putus asa dan berbahaya” yang bisa mengakhiri masa jabatan Yoon.Reaksi Massa dan Investor
Hundreds of protesters gathered outside the national assembly building following Yoon's announcement that he would take action to eliminate the "anti-national forces in North Korea." The masses in Seoul were in an uproar as the national assembly chose to reject his decree and called for his arrest, shouting "Remove the military emergency" and "Reject the military emergency."Selain itu, investor juga mempertimbangkan pertumbuhan PDB riil Australia yang meningkat 0,8% pada kuartal ketiga, tahun ke tahun. Angka tersebut meleset dari ekspektasi pertumbuhan sebesar 1,1% oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters dan merupakan kuartal kedelapan tanpa kenaikan PDB. S&P/ASX 200 Australia diperdagangkan 0,45% lebih rendah.CNBC INDONESIA RESEARCH(ras/ras)Saksikan video di bawah ini:Video: Anjlok Lebih Dari 1%, IHSG Melemah ke Level 7.500-anNext ArticleWaduh! Indeks Saham Nikkei Terjun 5%, IHSG Rawan Longsor