Pada 15 Desember 2024, aktris Nikita Willy meraih kebahagiaan dengan melahirkan anak keduanya. Putra bernama Nael Idrissa Djokosoetono lahir di Amerika Serikat dengan metode water birth. Nikita membagikan foto-fotonya saat melahirkan, dan terlihat dia menggendong bayinya di dalam sebuah bath tub. "Nael Idrissa Djokosoetono has joined us earthside, cradled in the warmth of home and surrounded by those who love us most." tulis Nikita saat mengumumkan kelahiran bayinya.

Manfaat Metode Water Birth

Air hangat yang digunakan dalam metode water birth memiliki banyak manfaat bagi ibu. Dengan air hangat yang bersifat menenangkan dan merelaksasi, ibu akan merasa lebih tenang dan relaks selama proses melahirkan. Pada tahap akhir persalinan, air terbukti dapat meningkatkan energi wanita, sehingga ibu memiliki lebih banyak kekuatan untuk melanjutkan proses melahirkan. Efek daya apung juga dapat mengurangi berat tubuh ibu, memungkinkan gerakan yang lebih bebas dan membantu ibu lebih mudah bergerak. Daya apung juga mendorong kontraksi rahim yang lebih efisien dan sirkulasi darah yang lebih baik, menghasilkan oksigenasi otot rahim yang lebih baik, mengurangi rasa sakit bagi ibu dan memberikan lebih banyak oksigen bagi bayi. Berendam dalam air sering kali membantu menurunkan tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh kecemasan. Selain itu, air menyebabkan perineum menjadi lebih elastis dan rileks, mengurangi kejadian dan tingkat keparahan robekan serta perlunya episiotomi dan jahitan.

Manfaat bagi Bayi

Metode water birth tidak hanya memberi manfaat bagi ibu, tetapi juga bagi bayi. Bayi akan berada dalam lingkungan yang hangat dan tenang, membantu mereka lebih mudah beradaptasi setelah dilahirkan. Air juga dapat memberikan kelembapan yang baik bagi bayi, menjaga kulit mereka tetap segar dan sehat. Selain itu, dengan kontraksi rahim yang lebih efisien, bayi akan mendapatkan lebih banyak oksigen dan nutrisi, membantu mereka tumbuh dan berkembang dengan baik.

Risiko Metode Water Birth

Meski memiliki banyak manfaat, metode water birth juga memiliki risiko. Menurut sebuah artikel ilmiah yang ditulis oleh Royal College of Obstetricians and Gynecologists, ada kemungkinan risiko teoritis emboli air, yaitu ketika air memasuki aliran darah ibu. Meskipun British Medical Journal 95% yakin bahwa persalinan di dalam air aman, mereka melihat adanya kemungkinan risiko aspirasi air. Jika bayi mengalami tekanan di jalan lahir atau jika tali pusar tertekuk atau terpelintir, bayi mungkin akan megap-megap mencari udara dan kemungkinan menghirup air. Oleh karena itu, perawat dan dokter harus sangat cermat dalam mengawasi proses melahirkan untuk meminimalkan risiko tersebut.