Pasar
Menggarap Potensi Bisnis Ekosistem Game Lokal: Bukalapak Fokus pada Digitalisasi
2025-01-16
Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) mengeksplorasi peluang bisnis baru di sektor ekosistem game lokal, setelah mengakhiri layanan penjualan produk fisik di platform e-commerce-nya. Langkah ini mencerminkan komitmen perusahaan untuk beradaptasi dengan tren pasar digital dan memperluas cakupan layanannya.

Transformasi Strategis Menuju Era Digital

Direktur & CEO BukaFinancial dan Commerce Bukalapak, Victor Putra Lesmana, menyampaikan bahwa bisnis game dan investasi telah menjadi dua segmen utama perusahaan, yaitu segmen digital dan segmen marketplace. Ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang yang telah dikembangkan selama beberapa tahun terakhir untuk memaksimalkan potensi pertumbuhan.

Bukalapak saat ini memiliki dua brand gaming di platformnya, Itemku dan Lapak Gaming. Kedua layanan ini dirancang untuk melayani konsumen (B2C) serta kebutuhan bisnis (B2B). Model bisnis yang digunakan sangat beragam, mulai dari B2C hingga C2C (consumer to consumer), semuanya dilakukan melalui platform yang sudah mapan.

Ekspansi Layanan Top Up Game Meningkatkan Pendapatan

Layanan top up game menjadi salah satu penyumbang pendapatan terbesar bagi Bukalapak, bahkan melebihi produk fisik yang sebelumnya menjadi andalan di layanan e-commerce. Ini menunjukkan betapa pentingnya peran game dalam ekonomi digital modern.

Untuk masa depan, Bukalapak berkomitmen untuk terus mengembangkan layanan di sektor gaming. Selain menambah jumlah game yang tersedia di platform, perusahaan juga berfokus pada pengembangan ekosistem gaming secara keseluruhan. Salah satu langkah konkret adalah dengan menjalin kemitraan aktif dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pengembang game lokal, pemain industri, dan pemerintah.

Inovasi dan Kolaborasi: Kunci Sukses di Industri Game

Menurut Direktur Utama sekaligus CEO Bukalapak, Willix Halim, perusahaan telah memperkuat fokus bisnisnya pada pengembangan layanan produk virtual, gaming, investasi, dan Mitra Bukalapak. Strategi ini bertujuan untuk menciptakan sinergi antara berbagai unit bisnis yang ada.

Pada Oktober 2024, Bukalapak mengumumkan strategi jangka panjang yang mencakup restrukturisasi usaha dan fokus pada bisnis produk virtual, gaming, investasi, retail, serta Mitra Bukalapak. Langkah ini diambil untuk mencapai profitabilitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Segmentasi Bisnis: Mengintegrasikan O2O dan Marketplace

Segmentasi bisnis Bukalapak saat ini mencakup 40-50% online to offline (O2O) dan 40-60% marketplace. Platform O2O dirancang untuk membantu UMKM, seperti warung, mengembangkan bisnis mereka dengan menyediakan layanan digital untuk end customer (“B2B2C”). Sementara itu, layanan marketplace mencakup berbagai platform dan brand yang ditawarkan langsung kepada end customer (“C2C dan B2C”).

Manajemen Bukalapak mengaku telah mengumumkan perubahan bisnis pada akhir Oktober 2024. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa perusahaan dapat beradaptasi dengan dinamika pasar dan tetap relevan di era digital yang semakin kompetitif.

More Stories
see more